Mohon tunggu...
Ratumas Ovvy
Ratumas Ovvy Mohon Tunggu... Penulis - Ratumas Ovvy

Find me on Instagram @ratumasovvy

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Indonesia Libatkan Perempuan dan UMKM di Presidensi G20 untuk Mendorong Ekonomi Inklusif

10 Juli 2022   01:51 Diperbarui: 10 Juli 2022   01:53 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran UMKM dalam Plenary Meeting G20 Empower di Yogyakarta, Selasa (17/5/2022). (Sumber: Akun Instagram Presidensi G20 Indonesia @presidensi.g20)

Indonesia resmi memegang Presidensi G20 setelah seremoni serah terima pada 31 Oktober 2021. Rangkaian pertemuan dan diskusi berlangsung sejak 1 Desember 2021 hingga puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15 November 2022 mendatang. Bank Indonesia turut mengambil peran penting di dalam momen ini, sebab pada awal pembentukannya KTT G20 adalah forum kerja multilateral Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 untuk menghadapi krisis ekonomi global 1997-1999.

Mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, Presidensi G20 Indonesia akan membahas tiga isu prioritas, yaitu sistem kesehatan dunia, transformasi ekonomi dan digital, serta transisi energi berkelanjutan. Seluruh kementerian, Bank Indonesia dan para ahli bertemu dalam berbagai forum untuk merumuskan kebijakan strategis guna mewujudkan pemulihan dan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan dan inklusif pasca pandemi COVID-19.

Istimewanya, perhelatan akbar ini melibatkan kaum perempuan sebagai pelaksana. Keterlibatan perempuan di forum internasional adalah upaya mendorong pembangunan ekonomi inklusif yang memenuhi tiga syarat utama, yaitu pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan pendapatan dan penekanan angka kemiskinan, serta perluasan akses dan kesempatan. Kesetaraan gender adalah PR yang harus dituntaskan untuk mencapai ekonomi inklusif di Indonesia.

Perempuan dalam KTT G20 

Rangkaian pertemuan KTT G20 dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur keuangan dan jalur Sherpa. Jalur Sherpa terdiri dari 11 kelompok kerja yang salah satunya adalah Group of Twenty (G20) Empower. G20 Empower bertujuan mengidentifikasi tantangan dan dukungan demi terwujudnya pemberdayaan perempuan di sektor publik dan swasta.

Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Selasa (17/5/2022). (Sumber: Akun Instagram Presidensi G20 Indonesia @presidensi.g20)
Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Selasa (17/5/2022). (Sumber: Akun Instagram Presidensi G20 Indonesia @presidensi.g20)

Sebagai pemegang presidensi, G20 Empower Indonesia berkomitmen mendukung pemberdayaan perempuan dan menghapus kesenjangan gender. Tiga isu utama yang menjadi fokus pembahasan pada pertemuan G20 Empower meliputi:

  1. Meningkatkan akuntabilitas perusahaan dalam pencapaian Key Performance Indicator (KPI) untuk meningkatkan peran perempuan.
  2. Menyoroti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
  3. Memastikan peningkatan kemampuan digital perempuan Indonesia

Kolaborasi dengan berbagai pihak adalah keunikan G20 Empower. Rabu, 6 Juli 2022, G20 Empower Indonesia menandatangani MoU dengan Microsoft Office untuk melaksanakan Code, Without Barriers, sebuah program berupa pelatihan, sertifikasi hingga kesempatan kerja untuk perempuan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan digital skill kaum perempuan sehingga mempercepat upaya pembangunan ekonomi inklusif.

Selain 11 kelompok kerja, jalur Sherpa juga berisi 10 pertemuan dengan perwakilan dari nonpemerintah, salah satunya Women 20 (W20). W20 adalah engagement group yang terdiri dari organisasi perempuan internasional, asosiasi pengusaha perempuan dan kelompok kajian. Forum W20 akan menyusun rekomendasi dalam membuat kebijakan khususnya terkait isu pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, partisipasi perempuan di pembangunan ekonomi inklusif. Kawasan wisata Danau Toba di Sumatera Utara akan menjadi lokasi W20 Summit pada 19-21 Juli 2022 mendatang, sementara rangkaian side event di lokasi-lokasi lain telah dimulai sejak Februari lalu secara online dan offline.

Berkomitmen menghilangkan kesenjangan partisipasi kerja antara perempuan dan laki-laki, W20 membahas empat isu prioritas, yaitu:  

  1. Mempromosikan kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi dan ketimpangan yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian.
  2. Mewujudkan ekonomi inklusif dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
  3. Menghilangkan kerentanan serta meningkatkan ketahanan perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas.
  4. Respon kesehatan yang setara atau adil gender.

Perempuan dalam praktik kewirausahaan

Pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi tengah menjadi fokus dunia internasional. Studi yang diterbitkan Boston Consulting Group (BCG) berjudul "Want to Boost the Global Economy by $5 Trillion? Support Women as Entrepreneurs" menunjukkan apabila perempuan dan laki-laki berpartisipasi secara setara sebagai pengusaha, PDB global dapat meningkat sekitar 3 persen hingga 6 persen dan meningkatkan ekonomi global sebesar 2,5 triliun hingga 5 triliun Dollar Amerika.

Melihat ekosistem perekonomian dunia dan isu prioritas yang diangkat Presidensi Indonesia di Working Group G20 Empower dan Engagement Group W20, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemerintah gencar mendorong peningkatan partisipasi perempuan di dalam praktik kewirausahaan. Bahkan, perempuan di pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas turut menjadi kelompok sasaran prioritas agar program merata.

Tidak bisa dimungkiri, perempuan memegang peran penting di sektor UMKM Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menunjukkan mayoritas pelaku UMKM adalah perempuan. Sebaran ini meliputi 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro, 56 persen dari 193 ribu usaha kecil dan 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usaha menengah. Dari segi penciptaan dan penyerapan tenaga kerja, UMKM menembus angka penyerapan hingga 97 persen. Sementara untuk kontribusi bagi perekomian negara, UMKM menyumbang 60 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Namun pada praktiknya, pemberdayaan perempuan dalam dunia wirausaha menghadapi banyak hambatan. Hambatan pertama adalah pandangan yang melihat perempuan sebagai pemegang tanggung jawab utama di sektor domestik seperti mengurus keluarga. Budaya patriarki menghambat perempuan pelaku wirausaha karena dihadapkan pada beban ganda. Padahal, keluarga dan bisnis adalah dua hal yang dapat berjalan seiringan dan saling mendukung.

Kedua, hambatan dalam akses permodalan. Kajian International Finance Corporation (IFC) mengatakan 80 persen UMKM perempuan membutuhkan bantuan kredit modal namun tidak terlayani dengan baik. Perempuan dinilai kurang kompeten menjalankan bisnis sehingga pengajuan kredit ke bank lebih sulit dibanding laki-laki. Kondisi ini membuat perempuan hanya mengandalkan uang dari kantong sendiri untuk pengembangan bisnisnya.

Ketiga, keterbatasan pengetahuan bisnis. Sumber daya pengusaha perempuan yang tangguh sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekonomi inklusif. Dasar pengetahuan bisnis seperti penciptaan dan pengembangan produk, pemasaran serta pembukuan keuangan adalah contoh yang harus dikuasai oleh perempuan. Maka dari itu, perempuan membutuhkan akses yang lebih mudah ke pelatihan terkait pengetahuan dan jaringan bisnis guna mengembangkan usahanya.

Keempaat, keterampilan digital. Perkembangan teknologi internet membawa ekosistem bisnis beralih ke digital. UMKM harus memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan pemasaran produk agar menjangkau wilayah yang lebih luas. Namun sayangnya, di Indonesia masih ditemukan ketimpangan tingkat akses internet antara perempuan dan laki-laki. Mengutip data Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) pada 2021, akses perempuan pada internet hanya 46,87 persen dibanding laki-laki yang mencapai 53,13 persen.

Empat poin ini hanya sebagian kecil hambatan yang kita hadapi dalam pengembangan wirausaha perempuan demi terwujudnya ekonomi inklusif di Indonesia. Masih ada hambatan lain seperti jutaan usaha milik perempuan yang terpaksa ditutup sebagai dampak pandemi COVID-19.   

Dukungan nyata Bank Indonesia untuk wirausaha 

Jauh sebelum hari ini, Bank Indonesia telah menjalankan program-program strategis untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi digital inklusif yang melibatkan perempuan, kaum muda dan UMKM, salah satunya adalah Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang diselenggarakan sejak 2016 silam. KKI bertujuan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, menghubungkan UMKM dengan pasar internasional dan digitalisasi UMKM melalui penggunaan QRIS dalam transaksi pembayaran.

Pengusaha perempuan peserta Karya Kreatif Indonesia (Sumber: www.karyakreatifindonesia.co.id)
Pengusaha perempuan peserta Karya Kreatif Indonesia (Sumber: www.karyakreatifindonesia.co.id)

Tahun ini, Bank Indonesia kembali menggelar KKI 2022 dengan tema “UMKM Indonesia Bangkit Melalui Digitalisasi dan Globalisasi Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan". Kolaborasi Bank Indonesia bersama kementerian dan lembaga ini menjadi ajang kebangkitan dan pemulihan UMKM pasca pandemi. Lebih dari 200 UMKM unjuk gigi melalui pameran daring pada 18-29 Mei 2022 dan pameran luring pada 26-29 Mei 2022 di Jakarta Convention Center. KKI 2022 bersinergi dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dijalankan Bank Indonesia bersama Kemenko Marves. Gerakan ini digagas oleh Presiden Joko Widodo untuk mendukung produk dalam negeri agar tidak tergerus oleh produk asing.

Selain pameran, Bank Indonesia dan kementerian terkait juga memfasilitasi pengusaha dengan berbagai pembekalan keterampilan. Kemenperin bertugas memberi klinik konsultasi desain merek, kemasan dan HAKI bagi Industri Kecil Menengah. Hadir pula Kemenkop UKM yang memberikan knowledge sharing dan fasilitas kurasi. Lalu Kemendag melayani pembekalan terkait perlindungan konsumen, tata tertib niaga dan ekspor. Untuk fasilitas pembiayaan, sistem pembayaran UMKM dan pengetahuan pasar global difasilitasi oleh Kementrian BUMN. Terakhir, ada Kemenparekraf yang melayani konsultasi HAKI bagi UMKM Kreatif dan sinergi kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI).

KTT G20 menjadi kesempatan showcasing UMKM Indonesia 

Sebagai pemegang Presidensi G20, Indonesia memiliki keleluasaan mengusulkan isu prioritas. Melalui Working Group G20 Empower dan Engagement Group W20 kita membuktikan bahwa perempuan-perempuan Indonesia mampu menjadi penggerak ekonomi lewat produk UMKM yang dihasilkannya. Lebih lanjut, Indonesia akan menjadi percontohan negara lain dalam melibatkan perempuan dan UMKM untuk  menciptakan ekonomi inklusif.

Memegang Presidensi G20 membuat Indonesia menjadi pusat perhatian dunia. Momen ini harus dimanfaatkan sebagai ajang showcasing berbagai langkah yang kita lakukan untuk memulihkan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19. Pencapaian ini menciptakan persepsi yang baik di mata dunia internasional atas reseliensi Indonesia menghadapi krisis. Kita berharap momen ini akan melahirkan gebrakan baru terkait dukungan kepada perempuan agar dapat lebih berpartisipasi menjalani roda perekonomian global.

Delegasi EWG G20 mengunjungi UMKM di Yogyakarta, Kamis (12/5/2022). (Sumber: Kemnaker via Akun Instagram Presidensi G20 Indonesia @presidensi.g20)
Delegasi EWG G20 mengunjungi UMKM di Yogyakarta, Kamis (12/5/2022). (Sumber: Kemnaker via Akun Instagram Presidensi G20 Indonesia @presidensi.g20)

Sementara bagi kaum perempuan sendiri, kemandirian ekonomi adalah kekuatan untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga, eksploitasi, praktik marjinalisasi hingga perdagangan manusia. Perempuan yang mandiri dan sejahtera dapat menentukan arah hidupnya, anak-anaknya, keluarganya hingga lingkungan sekitarnya. Jadi, stabilitas ekonomi perempuan adalah awal sebuah peradaban yang lebih baik.   

Dari segi pemasaran bisnis, rangakaian pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan berbagai negara ini menjadi ajang promosi produk lokal. Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, Bank Indonesia dan kementerian harus dimanfaatkan dengan baik oleh perempuan pelaku UMKM untuk memamerkan keunggulan produk mereka. Bukan tidak mungkin, pameran produk pada rangkaian KTT G20 menjadi pintu bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun