Kita mulai dulu dengan definisi dari inspirator dan inovator. Jika dilihat dari segi bahasa inspirator adalah orang yang memberikan inspirasi, yaitu orang yang mengajak orang lain untuk berpikir dan bertindak ke arah tertentu. Biasanya inspirator memberikan arahan atau pandangan lain sehingga membuat orang yang mendengarkannya menjadi memiliki wawasan yang berbeda atau pandangan yang berbeda. Sedangkan inovator adalah seseorang yang mengarahkan orang lain untuk berinovasi atau melakukan hal baru dalam suatu hal baik itu berupa produk fisik ataupun non fisik.Â
Hari ini sekolah-sekolah sangat membutuhkan sosok inovator dan inspirator tersebut. Guru di sekolah memang sebaiknya bukan hanya menjadi karyawan sekolah akan tetapi kembali ke fungsi utamanya yaitu sebagai pendidik. Dan sebaiknya memang pihak sekolah atau pimpinan di sekolah bisa memberikan motivasi dan arahan kepada para guru yang ada di sekolahnya untuk mengembangkan kemampuan dirinya agar bisa menjadi panutan bagi siswa-siswi nya. Dalam hal ini yang sedang kita bicarakan adalah sebagai inspirator dan inovator.Â
Di era digital saat ini meningkatkan kemampuan seorang guru tidaklah mesti mahal. Pembelajaran daring sudah banyak tersedia. Dari mulai yang gratis sampai yang berbayar. Yang seharusnya dilakukan oleh pihak sekolah atau pimpinan sekolah dalam hari ini kepala sekolah, adalah memotivasi mereka dan memberikan contoh. Bukanlah hal tersebut tidak mahal tidak mengeluarkan banyak uang. Bahkan kebaikannya atau ilmunya juga bisa menjadi investasi dalam karirnya para guru-gurunya kelak.
Saat siswa dididik oleh guru yang juga bisa menjadi inspirator baginya, maka siswa bisa melihat dari sudut pandang lain kehidupannya. Jika mungkin di rumah ia kehilangan sosok inspirator, yaitu orang tuanya maka ia bisa mendapatkannya di sekolah. Bayangkan jika di setiap kelas ada seorang guru yang bisa menjadi inspirator bagi puluhan siswanya, minimal puluhan siswa itu yang akan membawa perubahan di daerah tersebut. Apalagi jika satu sekolah, kepala sekolahnya berhasil memotivasi guru-gurunya untuk terus belajar mengembangkan kemampuan dirinya. Bisa dibayangkan ada ratusan anak yang mendapatkan inspirasi belajar bertahun-tahun di sekolah tersebut.Â
Ditambah lagi jika para gurunya sudah termotivasi untuk berinovasi, menghasilkan karya-karya yang tidak perlu mewah, boleh jadi itu sederhana akan tetapi belum ada diterapkan di sekolah tersebut atau di lingkungan tempat tinggal mereka. Bukankah jika siswa melihat langsung gurunya menjadi contoh, melakukan inovasi untuk lingkungannya, hal tersebut akan menjadi inspirasi bagi para siswa?
Boleh jadi saat di rumah ia harus merasa tertekan karena kondisi keluarganya. Namun saat tiba di sekolah mereka merasa punya semangat hidup. Mereka merasa berarti. Mereka merasa dihargai. Bukankah jika ini berlangsung dalam jangka waktu lama, dan berkesinambungan hal ini akan mengikis permasalahan bangsa. Khususnya tentang kualitas generasi dan kesehatan mental.Â
Saya hanya berharap tulisan ini menjadi inspirasi bagi setiap pembacanya. Dan jika memang tulisan ini bermanfaat tolong sampaikan tulisan ini, untuk bisa dibaca setiap kepala sekolah atau siapapun pejabat yang bertanggung jawab tentang manajemen sekolah. Katakan kepada mereka, bahwa dibawah kekuasaan mereka, mereka bisa menyelamatkan kesehatan mental dan masa depan banyak anak dalam generasi ke generasi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI