Mohon tunggu...
Ratna Tri Martono
Ratna Tri Martono Mohon Tunggu...

Seorang pria beristri dan beranak satu yang suka bersepeda, jalan-jalan dan mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Snorkeling di Kolam Pemandian, Serius..??!

3 Februari 2014   10:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, snorkeling yang saya lakukan ini bukan di laut, tapi di kolam pemandian alam Banyu Biru-Pasuruan. Kegiatan ini terinspirasi dari sebuah artikel yang saya baca mengenai snorkeling di kolam air tawar Umbul Ponggok-Klaten, sehingga pikiran saya langsung membayangkan aktivitas ini tentu juga bisa dilakukan di kolam pemandian Banyu Biru. Sebelumnya saya sudah dua kali berkunjung ke pemandian ini bersama teman-teman komunitas sepeda.

Bertepatan dengan hari libur tahun baru Imlek 31 Januari 2014 akhirnya saya siapkan peralatan sorkeling dan berangkat dengan sepeda motor menuju lokasi pemandian Banyu Biru bersama istri dan anak saya semata wayang. Pemandian alam ini berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur, berjarak kurang lebih 55 km dari kota Sidoarjo yang saya tempuh selama 1 jam 15 menit. Lokasinya berada di pedesaan, tepat di sudut tikungan jalan yang agak rusak karena dilalui kendaraan berat pengangkut tanah.

Kolam pemandian Banyu Biru

Begitu tiba di lokasi, saya langsung menuju loket untuk membeli tiket yang cukup murah, hanya Rp 5.000 per orang. Memasuki area pemandian, terpampang di depan mata sebuah kolam berukuran sekitar 50 x 30 meter dengan tepian bebatuan dan dinaungi rimbunnya pepohonan tua. Di sisi baratkolam pemandian utama terdapat kolam yang berukuran lebih kecil dan dangkal untuk anak-anak bermain air, sementara di sebelah utara terdapat kolam renang buatan. Dari beberapa referensi yang saya baca sebelumnya, kolam dengan sumber air alami ini sudah ada sejak jaman Majapahit. Hal ini bisa kita buktikan dengan keberadaan beberapa benda peninggalan sejarah di tepi kolam, beberapa arca batu di sudut selatan dan Kala di sisi utara. Di masa kolonial, kolam ini juga menjadi salah satu tempat rekreasi para tuan dan nyonya Belanda.

13913959691442824036
13913959691442824036

Benda peninggalan sejarah

1391396058295789431
1391396058295789431

Kolam yang jernih dan banyak ikannya

Air kolam sangat jernih dan agakkebiruan, sehingga kita bisa melihat ke dasarnya. Hal menarik selain airnya yang jernih adalah keberadaan puluhan atau mungkin ratusan ikan Sengkaring - yang konon dikeramatkan - menyerupai ikan tombro dengan sisik besar-besar berwarna kehitaman. Ikan-ikan tersebut rata-rata sepanjang kurang lebih 30-40 cm, berenang kesana kemari secara bergerombol di permukaan air.

Peralatan snorkeling segera saya kenakan, tak lupa sebelumnya juga memasang pelampung tiup untuk anak saya yang ikut berenang. Tak ketinggalan kamera saku yang sudah saya masukkan ke dalam wadah plastik tahan air untuk mengabadikan momen di dalam air. Setelah beberapa saat duduk berendam di tangga turun menuju kolam, akhirnya saya memulai snorkeling, sementara anak saya berenang mengikuti di belakang saya.

1391396180916688995
1391396180916688995

Pengambilan gambar

13913963061964880899
13913963061964880899

Snorkeling bersama si kecil

Ikan-ikan yang terlihat jinak itu berusaha kabur ketika tangan saya berusaha menggapainya, kadang tersentuh ekornya. Sungguh mengasyikkan berenang bersama ikan-ikan tersebut serasa sedang snorkeling di laut. Dari balik mask yang saya kenakan, terlihat juga beberapa ekor ikan yang berukuran cukup besar kira-kira sepanjang 80 cm berenang dengan tenang di dasar kolam yang berbatu. Ada perasaan sedikit ngeri juga karena ini adalah pengalaman pertama saya berenang bersama ikan sebesar itu. Bagian tepi kolam kira-kira sedalam 1,5 – 2 meter, sementara bagian tengah kolam terlihat lebih dalam, terdapat ceruk sedalam kurang lebih 4 - 5 meter.

13913964632032582799
13913964632032582799

Anak saya berenang dengan pelampungnya

13913965282052640346
13913965282052640346

Ikan Sengkaring

Di dasar kolam sisi utara terdapat pipa besar, kemungkinan untuk mengalirkan air sumber ke tempat lain. Sembari bersnorkeling, saya berusaha mengambil gambar dengan kamera, namun karena ini pengalaman pertama menggunakan kamera di dalam air, beberapa gambar yang saya dapat kurang memuaskan hasilnya. Air yang cukup dingin membuat saya menggigil kedinginan ketika beristirahat di tepi kolam, bahkan beberapa kali harus ke toilet untuk buang air kecil. Tak terasa matahari mulai di ubun-ubun, itu tandanya saya harus segera mengakhiri kegiatan ini karena sudah waktunya menunaikan sholat Jum’at.

Tips untuk Anda yang ingin mencoba snorkeling di pemandian Banyu Biru:

  1. Bawalah peralatan snorkeling sendiri karena di sana tidak ada penyewaan snorkel, yang ada hanya penyewaan ban pelampung.
  2. Bawalah kamera tahan air untuk mengabadikan aktivitas Anda
  3. Jangan mengotori kolam, karena saya lihat ada sampah di dasar kolam sisa pengunjung

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun