Mohon tunggu...
Ratnasari Pevensie
Ratnasari Pevensie Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger Bandung

Beauty | Travel | Lifestyle Email: ratnasaripevensie@gmail.com www.ratnasaripevensie.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Kopiwriting Bandung: Strategi yang Tepat bagi UMKM untuk Masuk dan Bersaing di Kancah Internasional

20 Juli 2019   06:23 Diperbarui: 21 Juli 2019   14:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 18 Juli 2019 kemarin, JNE Express menggelar sebuah acara media dan Kompasiana gathering di Bandung, tepatnya di One Eitghty Coffe Bandung.Acara JNE Kopiwriting ini digelar dengan tema "Menentukan Strategi yang Tepat di Pasar Internasional bagi UMKM".

Bandung menjadi kota pertama diadakannya JNE Kopiwriting ini, dimana selanjutnya JNE Kopiwriting ini juga akan hadir di 5 kota lainnya antara lain Padang, Banjarmasin, Malang, Yogyakarta, dan Cirebon. Acara ini juga merupakan rangkaian utama dari Journalism Competition yang akan dilaksanakan mulai dari tanggal 19 Juli 2019 hingga 13 September 2019.

Berbicara tentang UMKM, di zaman sekarang usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) berperan cukup besar sebagai penggerak roda perekonomian nasional.Menurut Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional diprediksi akan terus tumbuh hingga 5% di tahun 2019.Tahun lalu, kontribusi UMKM terhadap (PDB) tahun 2018 lalu mencapai sekitar 60,34%. Diperkirakan untuk tahun ini bisa mencapai angka 65% atau sekitar Rp 2.394,5 triliun.Wow sangat fantastis bukan!

Nah, salah satu daerah yang terkenal dengan tingginya pelaku UMKM adalah Kota Bandung.Data terkini yang di dapat, terdapat 300 ribuan UMKM di Kota Bandung.Produk UMKM yang banyak diproduksi di Bandung adalah hasil industri kreatif antara lain produk fashion, kecantikan, kerajinan tangan (handcraft), hingga aneka makanan dan minuman.Semua produk tersebut diminati tidak hanya di pasar nasional tetapi juga dalam lingkup pasar global.

Maka dari itu, untuk bisa terus berkembang UMKM perlu mendapat perhatian lebih.Perlu dipikirkan bagaimana caranya agar UMKM bisa terus berkembang di dalam negeri.Dari yang awalnya hanya membuka lapak secara konvensional (offline), kemudian mulai beralih memasarkan produk secara online hingga akhirnya bisa menembus pasar internasional di era industri 4.0 seperti saat ini.Hal ini tentunya membutuhkan keterlibatan dari pemerintah dan instansi terkait.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan UMKM, JNE yang bergerak di bidang ekspedisi ini mengajak Kompasianers Bandung untuk turut hadir di acara JNE Kopiwriting dengan tema "Menentukan Strategi yang Tepat di Pasar Internasional bagi UMKM" yang digelar di One Eighty Coffee, Bandung pada  hari kamis kemarin.

Acara ini dibuka oleh Bapak Iyus Rustandi selaku perwakilan dari JNE dan dilanjutkan oleh Bu Hasmeliyani Suseno selaku Deputy General Manager JNE yang menjadi narasumber pertama kami hari ini.

Dokpri
Dokpri
"Pertumbuhan positif ekonomi digital menuntut inovasi dan strategi sebuah instansi atau perusahaan dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Oleh karena itu, JNE pun terus mengembangkan berbagai sektor, agar kebutuhan pengiriman masyarakat dapat terpenuhi di setiap proses dalam aktivitas pengiriman paket," ungkap Hasmeliyani Suseno selaku Deputy GM JNE.

Dokpri
Dokpri
Bu Hasmeliyani juga mengungkapkan bahwa para creator dalam industri kreatif dapat terus mengembangkan produknya tanpa khawatir dengan proses distribusi kiriman karena adanya fulfillment logistic yang telah sukses dikembangkan di JNE Bandung.

Selain itu, JNE sendiri sangat mudah dijangkau karena JNE telah memiliki 60 kantor utama dan 600 kantor cabang pembantu yang sudah mulai tersebar di setiap kecamatan di Indonesia dimana nanti jumlah ini akan terus bertambah agar para UMKM dapat dengan mudahnya mengirim produknya kepada konsumen.Ditambah dengan 45.000 karyawan atau kurir yang siap membantu, melayani dan mengantar paket anda dengan selamat sampai tujuan.

Dilanjutkan oleh narasumber kedua kami yaitu Bu Noneng Komara selaku Sekretaris Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat.Strategi dari tiap bidang yang perlu dipertimbangkan yang digunakan Dekranasda sendiri untuk mulai bersaing di pasar nasional hingga internasional diantaranya:


1. Bidang daya saing produk dengan meningkatkan mutu dan kualitas produk
2. Bidang manajemen usaha dengan mengadakan pelatihan kepada para wirausaha, pelatihan kekoperasian, mengadakan sosialisasi, dll
3. Bidang pameran dengan mengadakan pameran atau pengenalan produk secara nasional, regional dan internasional
4. Bidang promosi dan publikasi, diantaranya dengan membuat katalog, website, akun Instagram, mobile app yang bisa dijangkau dengan mudah
5. Bidang pendanaan, merupakan hal yang terpenting dalam sebuah usaha.

Dokpri
Dokpri
Terakhir, narasumber ketiga kami yaitu Adit Yara selaku co-founder NIION yang berbagi cerita dan pengalaman dalam merintis usaha di bidang industri kreatif.Untuk memulai berbisnis hal-hal yang perlu diperhatikan adalah create your human asset dengan membuat tim yang solid untuk bekerjasama membangun bisnis.Kedua, adalah modal usaha yang bisa didapatkan dari beberapa sumber, diantaranya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun