Mohon tunggu...
Ratna Setyaningsih SKM
Ratna Setyaningsih SKM Mohon Tunggu... Public Health

ADMIN PBF PUBLIC HEALTH

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kurus Tapi Kolesterolnya Tinggi ?

24 September 2025   08:21 Diperbarui: 24 September 2025   08:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : nutri GenmeLife

Kurang gerak menyebabkan metabolisme tubuh melambat dan dapat menurunkan HDL ( Lemak baik )

 dan meningkatkan LDL ( Lemak jahat ).

3. Stress

Pada saat stress tubuh melepaskan hormon kortisol yang berpotensi meningkatkan kolesterol.

4. Kurang waktu tidur

Kurangnya waktu tidur dapat mempengaruhi tubuh memproses kolesterol, karena mengurangi enzim penting di hati yang mengubah kolesterol menjadi asam empedu.

5. Memasuki fase perimenopause.

Pada saat Wanita memasuki fase perimenopause, kadar estrogen dalam tubuh berkurang. Padahal estrogen ini membantu menurunkan LDL ( lemak jahat ) dalam tubuh.

Jadi jelas bahwa stigma kurus itu sehat, dan gemuk itu banyak penyakit tidak selalu benar .Karena postur tubuh bukan satu-satunya penentu sehat dan sakit.Akan tetapi banyak faktor internal dari masing-masing individu nya sendiri.

Salam Sehat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun