Selamat malam kamu yang terbentang jarak dan waktu dari ku, dengarkan aku sebentar dan kuberitau sesuatu.
Taukah kamu, kamu adalah apa yang selalu ingin kutuliskan. Semua tentang mu ingin kuwujudkan menjadi kata, yang terangkai dan tersusun berbulir bulir banyak nya, menjadi sebuah epic  di bulan september.  Sayang nya aku sering kali kesulitan mengubahmu menjadi kisah karena kamu lebih sering muncul sebagai air mata dan dentang suara jantung yang tak beraturan.
Malam ini aku membaca nasehat usang sebuah buku tua , lepaskanlah apa yang membuat sakit. Aku selalu ragu melakukannya, melepasmu dan membebaskan hati ku sendiri. Pernah aku mencoba melakukannya, tapi sedetik kemudian aku mendekap erat kembali seluruh kenangan. Â Mungkin aku terbiasa bersahabat dengan sunyi dan berkawan dengan sakit. Sebuah tindakan bodoh.
Tau kah kamu ,
Kamu adalah apa yang selalu ingin kulupakan. Aku tidak suka di ikuti kenangan, apalagi kenangan tentangmu, karena jelas jelas itu membebani langkahku. Tapi kamu hidup dalam hati dan pikiranku, berdetak dan berkeliaran tak tentu arah, sekalipun kita sudah berpisah. Aku membenci diriku sendiri yang tidak berhasil melupakanmu.
Tau kah kamu ,Â
Aku merindukanmu...