Setiap manusia, pasti memiliki kehidupan yang berliku. Ia memiliki kehidupan dengan berbagai perjuangan dan rintangan. Kadang isi hati tak selalu sejalan dengan akal pikiran. Ruang lingkup lingkungan akan berpengaruh dengan keadaan. Kehidupan memang tak selalu membawa keindahan, akan ada banyak kerikil untuk tidak terjerumus di jalan yang salah.
Namun, bagaimana jika hidup kita pernah berada di dalam kegelapan dan berada di belenggu kehidupan yang kelam? Apa Allah akan memaafkan? Tentu, Allah itu Maha Besar. Maka dari itu, Allah akan mengampuni kesalahan sekalipun memiliki dosa seluas lautan, dan Allah Maha Pemaaf bagi setiap hamba-Nya. Lalu, apa Allah akan marah dengan semua perbuatan yang pernah dilakukan? Tentu saja, Allah memang marah dengan kita karena telah melupakan perintahnya, tetapi Allah akan senang jika hamba-Nya berkeinginan untuk bertaubat dan tak akan kembali di jalan yang salah. Sekalipun kita berbuat salah, tidak menutup kemungkinan untuk kembali bersujud pada-Nya.
Perbaikilah kehidupan yang baik dengan jalan yang baik, tidak ada yang sia-sia jika diri kita memiliki keinginan untuk menutupnya dengan baik. Keterpurukan yang ada, memang tidaklah salah. Hanya saja, diri ini memang membutuhkan penyesalan untuk sebuah perubahan.
Jadikanlah masa lalu sebagai perbandingan diri,
bukan untuk diingat dan merasa tersakiti
melainkan menjadi pribadi untuk mengintropeksi
Jangan pernah meragu untuk berubah, jangan habiskan waktumu hanya untuk menangisi keadaan. Bangkitlah untuk berhijrah karena hidup ini adalah sebuah titipan, saatnya berjuang menuju gerbang kebahagiaan. Jadilah perangai yang baik untuk peradaban.
Masa lalu itu merupakan kisah yang paling indah, tanpanya diri ini tak bisa menjadi baik. Rasa ego yang selalu mengalah, seakan membuat hidup tidak bergairah. Saat ini, berdamailah dengan masa lalu.
Masa lalu itu seperti buku gambar yang penuh warna
Dengan sejuta kisah, merangkai cerita dalam suka maupun duka
Warna gelap dan terang memiliki arti pada kehidupan