Mohon tunggu...
Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pamer Bisa Menjadi Malapetaka

14 Maret 2023   10:34 Diperbarui: 14 Maret 2023   12:11 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pamer di media sosial (pexels.com/@daria) 

Sepertinya tidak ada peraturan secara tertulis Dilarang Pamer !. Namun, hal tersebut kerap kali menjadi hal yang biasa tidak memandang usia. Kita berkenalan dulu dengan apa yang dimaksud dengan pamer ya guys...

Pamer secara umum adalah Mengerjakan suatu perbuatan dengan niat ingin dipuji oleh orang lain. Dalam  ajaran Islam tindakan tersebut dikenal dengan sebutan Riya. Tahukah kalian bahwa sifat Riya ini termasuk sifat orang Munafik dan merupakan salah satu syirik kecil. Dalam kitab Syarah Riyadhush Shalihin karya Syaikh Muhammad al-Utsaimin disebutkan bahwa Riya menurut bahasa adalah dari kata nomina raa'a - yuraa'i - riyaa'a. Dalam kacamata Islam istilah pamer atau riya adalah mengerjakan amal ibadah kepada Tuhan nya agar dilihat oleh orang lain sehingga orang itu dipuji. Dalam Al Quran sendiri Allah menjelaskan pada Surat Al Bayyinah ayat 5 yang berbunyi ;

Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan keta'atan kepada Nya lagi Hanif (Istiqomah), melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).

Pada dasarnya orang yang pamer atau riya ini menyadari perbuatan pamernya. Dalam media sosial sendiri perbuatan pamer sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, tahukah kamu?, ketika orang yang melihat seseorang sedang pamer sebenarnya orang itu sedang melakukan dosa yang lain dalam waktu bersamaan. Orang yang sedang melihat sesuatu yang dipamerkannya, maka jika orang tersebut punya hasad, maka ada satu penyakit yang bahkan Rasulullah SAW sendiri menyebutkan dalam hadistnya ;

"Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh 'ain itu yang bisa." (HR. Muslim No. 2188).

Dari sifat hasad, iri, dengki orang yang melihat maka, maka keluarlah ucapan-ucapan yang tidak baik dari dirinya. Ucapan tidak baik itu bisa diucapkan langsung melalui mulut ataupun dari dalam hati. Dalam Islam diajarkan, ketika melihat sesuatu yang indah atau sesuatu yang baik itu jangan lepas dari memuji Penciptanya dengan kata-kata Masyaa Allah, Subhanallah, Barokallahu, dan lain sebagainya. Karena apa yang diucapkan itu akan menjadi doa bagi dirinya dan orang yang telah dilihatnya. A'in ini bukan hanya melalui pandangan mata saja, orang buta sekalipun bisa karena a'in bisa timbul dari pendengaran. Begitu bahayanya sifat pamer ini, sehingga bisa menyebabkan penyakit a'in. 

Baca juga: Menggantung Impian

Adapun jenis riya ini ada dua macam :

1. Pamer atau Riya dalam niat (syirik kecil)

Baca juga: Dibalik Tato Ayahku

Dalam hadist populer, diriwayatkan sahabat Nabi SAW Umar bin Khattab, ra yang berbunyi ;

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun