"Satu kalimat terpotong, reputasi pun goyang."
Notifikasi membanjiri semua platform media sosial Arina. Seketika napasnya serasa tertahan.
"Arina, tuh, enggak punya hati banget!"
Baca juga: Bianca di Piazza Navona
"Dasar influencer sok tahu! Enggak semua ibu punya pilihan, tahu!"
"Unfollow sekarang! Kita enggak butuh orang yang suka nge-judge!"
Tangannya bergetar saat membaca tagar yang tengah trending nomor satu di X: #ArinaMunafik.
Dengan jantung berdebar, dia menekan salah satu video viral yang menyebar bak api berkobar. Di layar ponsel tampak wajahnya sendiri, dengan suara lantang.
Baca juga: Gelombang yang Mengantar Pulang"Aduh, ya ampun, kalau udah tahu enggak bisa urus anak, ya enggak usah punya anak, dong."
Judul video itu menyala-nyala di layar:
"Dengar sendiri! Arina menghina ibu-ibu yang anaknya tantrum di tempat umum. Layakkah influencer ini didukung?"