Mohon tunggu...
Ratihka Gustiyana
Ratihka Gustiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa aktif S1 jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, saya kerap berkontribusi dalam pembuatan buku-buku dan artikel ilmiah terkait pendidikan, saya gemar menulis dan mendesain

Selanjutnya

Tutup

Diary

Suara Yang Tak Terdengar

11 Maret 2024   10:01 Diperbarui: 11 Maret 2024   10:01 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dear diary...

Mengapa kebanyakan ayah mengukur kebahagiaan hanya dengan pemberian nafkah yang cukup? Anak kerap disalahkan saat enggan berbicara dengan ayahnya, lantas apakah ayah juga tidak demikian?, kemana ayah saat aku benar benar membutuhkan kehadirannya, dalam akhir masa sekolahku mengapa tidak satu rapot pun yang kau tanda tangani, saat kau bersamaku mengapa yang tersisa untukku hanya semua amarahmu, lelah mu, kau berikan semuanya tanpa aku mengerti apa salahku, dan mengapa harus aku yah.. 

Mengapa aku harus selalu terus merenung saat liburan panjang tanpa bisa pergi kemana atau bersama siapa sekalipun, mengapa aku hanya bisa terus mendengar cerita teman temanku saat mereka merasa begitu bahagia menikmati libur panjang, mereka kesana kemari menghabiskan waktu bersama orang tua mereka. Bahkan saat ada tugas dari bu guru untuk menuliskan pengalaman yang menyenangkan saat liburan , aku juga tidak tau apa yang harus aku tulis.... Pengalaman seperti apa yang harus aku ceritakan aku tidak tau .... aku tidak tau yah....

Saat beranjak dewasa pun, bodohnya aku menganggap kau akan memahami ku yah, kau akan tulus menyayangi ku tanpa menganggap aku sebagai beban, aku bersyukur memiliki ayah sepertimu, aku seringkali membayangkan betapa bahagianya aku saat ayah bisa menerima segala kekuranganku, bahkan tetap bangga, walaupun aku gagal, andai ayah tau aku begitu membenci diriku sendiri saat aku gagal, saat aku tidak lagi bisa memenuhi ekspektasi mu yah. Bukankah aku juga manusia yang memiliki jatah gagal yah? tapi mengapa seolah semua itu salahku. Aku hanya ingin kau mengerti yah aku sangat menyayangimu... Aku berharap aku bisa menjadi apa yang kau inginkan, dan aku akan terus mengusahakannya, tapi tolong jangan benci aku saat aku gagal... Aku janji akan mengusahakannya lagi dan lagi...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun