PR sering menjadi acuan guru dalam meningkatkan pemahaman peserta didik, Namun PR sering kali menjadi beban bagi peserta didik, adanya ketidaksesuaian dalam pemberian PR dengan materi yang diajarkan oleh guru menjadi kendala besar bagi peserta didik, apalagi untuk peserta didik yang memiliki pengetahuan yang rendah dan tidak adanya dampingan dari orang tua. Hal tersebut tentu sangat memberatkan peserta didik, dan dapat memicu keputusasaan bahkan kemalasan bagi peserta didik untuk sekolah. Sehingga memungkinkan mereka ngasal dalam mengerjakan PR, tidak mengerjakan PR, atau bahkan membuat mereka enggan bersekolah
Maka dari itu pembelajaran harus di fokuskan di sekolah, bukan membawa beban belajar disekolah kerumah. Hal yang harus menjadi perhatian lebih adalah sering kali guru mengajarkan materi A tetapi memberikan tugas B bagi peserta didik, hal tersebut tentu sangat tidak efektif, mereka akan mengalami kesulitan, maka dari itu perlu adanya kesesuaian materi dengan PR yang di berikan dan perlu diingat jangan memberikan beban PR yang terlalu berat dan dalam jumlah yang sangat banyak kepada peserta didik. PR sebaikanya diberikan dalam bentuk pengalaman belajar sederhana, mungkin seperti menyakan tugas ayah/mengamati tugas ayah di rumah dan lain sebagainya, ynag disesuaikan dengan materi pembelajaran.