Mohon tunggu...
RATIH SANGGARWATI
RATIH SANGGARWATI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 6 SAVAL

Never be afraid of failure, because failure is not the end

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sahabatku Seperti Perangkok

29 September 2022   12:13 Diperbarui: 1 Oktober 2022   21:49 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Namaku Starla aku mempunyai sahabat yang bernama Violla, pertama kali bertemu kelas 2 SMP saat rolling kelas kami berkenalan dan duduk bareng dan dari situlah persahabatan kami dimulai. Memang aku dan Violla cocok banget mulai dari hobi, kesukaan, sampai beberapa kebiasaan, kami sering belajar bareng, dan pergi bermain.

     Saat tahun ajaran baru aku dan Violla memasuki kelas yang sama dan karena sudah kenal otomatis Violla memilih tempat duduk disampingku lagi. " Yaa normalkan namanya juga teman lama dikelas yang baru pasti ingin bareng." (ucap Starla)

     Sesuai hobiku aku mengikuti ekstrakurikuler karate dan disemester 2 aku dan teman-temanku menang pertandingan antar sekolah tingkat Kabupaten. Senang sekali rasanya bersama anggota lainnya aku pun pergi merayakan kemenangan kami.

     Keesokan harinya Violla mendiamiku dan memasang wajah datar sepanjang hari, aku sempat bingung apa yang terjadi dengan Violla, dan aku pun bertanya kepadanya "Violla, kau mengapa mendiamiku?" (ucap Starla). Aku sempat bertanya tapi dia hanya diam saja, pikirku mungkin dia ada masalah keluarga dan butuh waktu untuk sendiri.

     Saat akhir pekan, aku mengajak Violla keluar untuk mencari angin, saat kami duduk dicafe aku meminta kepadanya bercerita kenapa akhir-akhir ini dia berubah dan tidak mau berbicara dengan ku. Aku sangat kaget mendengar penjelasannya, Violla marah karena aku tidak memberi tahu dan mengajaknya merayakan kemenangan tim kami. Bagiku ini tidak masuk akal, aku menjelaskan ke Violla bahwa aku tidak mengajaknya karena ekstrakurikuler kami berbeda dan itu hanya perayaan untuk tim ekstrakurikuler karate saja. Aku menyakini Violla, aku tidak melupakannya. Violla tersenyum dan dia kembali ke asal sifatnya yang cerewet dan ceria.

     Bulan-bulan berikutnya berjalan normal aku dan Violla Ngombrol dan belajar bareng sampai suatu hari kelas kami dibagi untuk aktivitas kelompok study tour, kerena diputuskan dengan sistem undian, aku dan Violla masuk ke kelompok yang berbeda. Violla bersikeras ingin tukar undian agar aku dan dia bisa satu kelompok, aku heran dan aku pun mengatakan kepadanya "bahwa ini kesempatan bagus untuk menjadi lebih dekat dengan teman-teman lain dikelas." Ia masih tetap ngotot, tapi akhirnya ia menyerah karena pak guru bilangan keputusan undian adalah final dan tidak bisa dirubah. Jujur saja aku lega, rasanya ingin bernafas, namun semenjak kejadian itu aku menyadari bahwa sifat dia kepada ku tidak normal. Violla selalu minta ditemani kalau butuh ke kamar kecil (toilet), makan siang mau selalu bersamaku, kemanapun aku pergi dia selalu ikut dan selalu mencibir ketika aku menceritakan teman baru yang aku kenal.

     Pernah aku sangat sibuk dengan kegiatan karate dan urusan keluarga pada saat yang sama. Di kelas aku hanya menyapa Violla dengan singkat, karena terburu-buru harus pergi.

     Dan malam pun aku tak sempat membalas chat nya atau teleponnya. Dia marah besar dengan ku bahkan sering menyindirku secara langsung dan lewat akun sosmednya

pinterest & inshot   
pinterest & inshot   

   Aku sudah berusaha menjelaskan kepada Violla, tapi dia terus saja marah denganku, pikirku “loh kok kamu seperti orang pacaran dan aku pihak yang selingkuh.” Aku terus bersabar untuk mengajak Violla berbicara, sampai akhirnya aku muak dengan sifatnya yang terlalu posesif dan egois. Sahabat sejati tidak perlu selalu bersama kan, karena duniaku bukan untuk dia saja, dan sebaliknya dunia Violla pun bukan untuk aku saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun