Mohon tunggu...
narablog
narablog Mohon Tunggu... opini | mahasiswa

dikelola oleh harun alulu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Baru: siap mental atau siap tersesat?

15 Agustus 2025   05:12 Diperbarui: 15 Agustus 2025   05:12 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: kompas (dokumentasi mahasiswa baru UNG 2022)

Perguruan tinggi merupakan salah satu fase transisi paling signifikan dalam perjalanan pendidikan seorang individu. Bagi mahasiswa baru, fase ini tidak hanya merepresentasikan perubahan lingkungan belajar, melainkan juga pergeseran paradigma dalam memahami pengetahuan, peran sosial, dan tanggung jawab intelektual.

Dunia kampus bukan sekadar kelanjutan dari jenjang pendidikan menengah. Ia adalah ruang publik akademik yang di dalamnya berlangsung proses produksi, reproduksi, dan diseminasi pengetahuan. Di sinilah mahasiswa dituntut untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen gagasan.

Dunia Perguruan Tinggi: Arena Dialektika dan Transformasi Diri

Perguruan tinggi secara konseptual dapat dipahami sebagai institusi sosial yang berfungsi mengembangkan potensi intelektual, membentuk karakter, serta menumbuhkan sensitivitas sosial mahasiswa. Pada titik ini, pembelajaran bersifat andragogis---yakni berorientasi pada kemandirian peserta didik---berbeda dengan model pedagogis di jenjang sebelumnya.

Mahasiswa baru akan mendapati bahwa peran dosen bukanlah mengontrol setiap langkah belajar, melainkan memfasilitasi proses pencarian pengetahuan. Prinsip student-centered learning menjadi basis, di mana mahasiswa berperan aktif dalam mengelola sumber belajar, membangun argumen, dan mengembangkan keterampilan analitis.

Universitas Gorontalo: Kampus Perjuangan

Universitas Gorontalo (UG) memiliki identitas historis sebagai kampus perjuangan. Predikat ini lahir dari dinamika pergerakan mahasiswa yang secara konsisten terlibat dalam advokasi kebijakan publik dan pengawalan isu-isu strategis daerah.

Dalam sejarahnya, UG tidak hanya menjadi locus kegiatan akademik, tetapi juga arena artikulasi kepentingan masyarakat. Mahasiswa Universitas Gorontalo kerap menginisiasi forum diskusi, kajian kritis, hingga aksi massa untuk merespons problem struktural yang dihadapi rakyat, mulai dari isu pendidikan, ketahanan pangan, pertambangan, hingga korupsi.

BEM Kerakyatan: Manifestasi Peran Sosial Mahasiswa

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo dikenal memiliki orientasi kerakyatan. Orientasi ini mencerminkan pandangan bahwa mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kepentingan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun