Gorontalo, 18 Maret 2025 -- BEM Nusantara Gorontalo kembali menunjukkan eksistensinya dalam membela kepentingan rakyat dengan menggelar aksi kemanusiaan dan mengawal isu korupsi di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo.
Dalam momentum bulan suci Ramadan, BEM Nusantara Gorontalo menggelar aksi kemanusiaan bertajuk Gorontalo Empowerment sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat terdampak banjir di Kelurahan Talumolo. Aksi ini berupa penggalangan dana serta pembagian takjil bagi warga yang masih berjuang di tengah kondisi sulit.
"Kami melakukan aksi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, sebagaimana yang diajarkan oleh para guru, dosen, pendidik, dan senior-senior kami. Bahwa mahasiswa bukan hanya sekadar menuntut ilmu, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat," ujar perwakilan BEM Nusantara Gorontalo.
Aksi kemanusiaan ini melibatkan berbagai elemen, di antaranya Motoliango (komunitas literasi), Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pohuwato (KPMIP) Cabang Limboto, Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Banggai Kepulauan (KPMI Bangkep), serta BEM se-Provinsi Gorontalo.
Pansus Gratifikasi yang Tak Kunjung Dibentuk
Di samping aksi sosial, BEM Nusantara Gorontalo juga tetap konsisten dalam mengawal isu dugaan gratifikasi di tubuh DPRD Provinsi Gorontalo. Isu ini mencuat setelah adanya indikasi suap terkait peralihan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. PETS serta dugaan gratifikasi makan minum yang melibatkan sejumlah pihak di DPRD.
Dalam audiensi sebelumnya, Ketua DPRD Gorontalo berjanji akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menindaklanjuti dugaan tersebut. Namun hingga saat ini, janji tersebut belum direalisasikan.
"Badan Kehormatan (BK) DPRD justru terlihat cengeng, sibuk dengan persoalan internal mereka sendiri, sementara isu gratifikasi yang lebih krusial dibiarkan tanpa kejelasan. Oleh karena itu, kami tidak akan tinggal diam," tegas salah satu perwakilan BEM Nusantara Gorontalo.
Sebagai bentuk sindiran terhadap lambannya respons DPRD, BEM Nusantara Gorontalo sepakat untuk mengumpulkan dana secara swadaya di kalangan mahasiswa. Dana tersebut nantinya akan diserahkan langsung kepada DPRD sebagai "bantuan operasional" agar mereka bisa segera membentuk Pansus yang dijanjikan.