Mohon tunggu...
Rasyiq Arif Buamona
Rasyiq Arif Buamona Mohon Tunggu... Kadang membaca, kadang menulis

Mencoba produktif

Selanjutnya

Tutup

Diary

Culture Shock Seorang Mahasiswa Timur di Jogja: Dari Klakson hingga Angkringan

20 Maret 2025   19:45 Diperbarui: 20 Maret 2025   19:45 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benar saja, nongkrong di warung angkringan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dan bikin nagih. Menurut pendapat pribadi saya, nyantai di warung angkringan lebih seru daripada di caf. Makanan dan minuman yang beragam dengan harga yang terjangkau serta suasana interaksi yang hangat melalui budaya lesehan ala angkringan bersama saudara maupun kolega, sangat cocok untuk menjadi sarana melepas penat sepulang kuliah atau kerja. Terlebih lagi di akhir pekan. Hal tersebut membuat saya merasa bahwa konsep warung angkringan harus ada di seluruh wilayah di Indonesia.

Sekian pengalaman culture shock saya, yang baru pertama kali tiba di Jogja. Mungkin beberapa waktu kedepan saya akan kembali menulis seputar pengalaman Ramadhan pertama saya di kota yang indah ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun