Mohon tunggu...
Rasssian
Rasssian Mohon Tunggu... Free like a bird -

Personal Blog saya bisa cek di http://rasssian.com | Untuk Galeri Photography bisa cek di ig : Fauziardipitra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Perempuan dan Berkah yang Menghujamnya

1 Maret 2018   09:05 Diperbarui: 1 Maret 2018   09:11 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu dia bangun terlambat, mengingat jam kuliahnya yang terjadwalkan pukul 7.30 wib. Dia pun bangun setengah jam sebelum jam kuliah pagi nya tersebut, dia berpikir berulang kali apakah mungkin untuk tetap kuliah di jam segini. Tentu saja beberapa menit berlalu setelah memikirkan sebegitu hebatnya gejolak sebab-akibat dia harus berangkat kuliah.

Namanya Fatimah Dwisari, mahasiswi tahun 2 jurusan akuntansi. Pagi itu, di keterlambatannya dengan jam kuliah nya tersebut, dia malah di pertemukan dengan Berkah. Eits, Berkah disini merupakan nama seorang Lelaki yang satu kelas dengan Fatimah. Berkah yang berjalan santai tiba-tiba terkejut melihat kehadiran Fatimah yang jalan sebegitu cepatnya namun enggan untuk berlari. Dengan sergap Berkah langsung menarik tas Fatimah.

"Mau kemana kok kayak gitu amat jalannya ?, Dengan santai Berkah mengajukan pertanyaan.

Tentu saja Fatimah nyengir, "Mau kemana gimana sih maksud mu? ini udah telat loh ber."

Dengan sok bijak dan sedikit memberikan ekspresi Berkah berkata, "Ya biasa sajalah jalannya, hidup saja toh berjalan, mengalir sebegitu adanya, bukannya malah berlari tergopoh seperti itu."

Sontak saja Fatimah menempeleng Berkah, "Tahik, kamu ga liat jam apa? Kita udah telat setengah jam loh. Gilak ah."

Bukannya marah karena sudah ditempeleng, Berkah malah memberikan senyumannya yang menggoda. "Haduh, apa-apa diseriusin sebegitu hebatnya, lantas saja hidup mu amburadul mah. Kalau ga mau telat ya bangun pagi duoong."

"Sini", berkah mengambil dan menarik tangan Fatimah dan berlari menuju ruangan kuliah, tentu saja itu dengan paksa. 

"Kalau sudah seperti ini yang kamu andalkan ya AKUU, berkah. Ribet kan aku jadinya", Berkah malah menggerutu.

"Ah, najis kali, megang-megang tangan apaan sih kamu ber???", Fatimah dengan ketus dan menyeringai.

Namun semua itu berhasil, mereka berdua dipersilahkan memasuki kelas dan si Dosen berbaik hati mengulang sedikit pembahasan tentang materi beberapa menit yang lalu, Keberadaan Berkah memang sesuai sekali dengan namanya. Fatimah takjub tapi hanya sesaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun