Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Waspada Jangan Asal Mimum Kopi, Kenali Dulu Asal Usul Kopinya

14 Mei 2023   19:13 Diperbarui: 17 Mei 2023   16:20 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi biji kopi. Sumber: pixabay/Svenhilker via kompas.com

A. Jenis Kopi

Untuk mengatahui jenis kopi yang akan diminum terlebih dahulu harus mengenal jenis kopi, karakteristik, bentuk buah, rasa dan aromanya. Tanaman kopi dapat digolongakan menjadi tiga jenis kopi yang dimasih dibudidayakan dibelahan dunia yaitu :

1. Kopi Arabika

Kopi jenis ini termasuk kopi yang sudah lama dikenal didunia, yang tumbuh pada iklim subtropis pada daerah yang mempunyai ketinggian 800-1.500 meter dari permukaan laut (MDPL) dengan suhu rata-rata 15-24ºC. 

Klasifikasi tanaman kopi Arabika (Coffea arabica L.) menurut Rahardjo (2012) adalah sebagai berikut  :Kingdom : Plantae, Subkingdom : Tracheobionta, Super Divisi : Spermatophyta, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Sub Kelas : Asteridae, Ordo : Rubiales, Famili :Rubiaceae, Genus : Coffea, Spesies : Coffea arabica L.

Morfologi pada tanaman kopi Arabika mempunya ciri khas tajuk yang kecil, ramping, ada yang bersifat ketai danukuran daun yang kecil. Biji kopi Arabika memiliki beberapa karakteristik yang khas dibandingkan biji jenis kopi lainnya, seperti bentuknya yang agak memanjang, bidang cembungnya tidak terlalu tinggi, lebih bercahaya dibandingkan dengan jenislainnya, ujung biji mengkilap, dan celah tengah dibagian datarnya berlekuk.

Kopi Arabika berbuah sepanjang tahun hampir tidak mengenal musim, produsinya tidak terlayu banyak tetapi kopi ini mempunyai citra rasa yang enak dan aroma harus, jenis kopi ini paling di gemari oleh para penikmat kopi.

Produksi kopi Arabika di indonesia termasuk yang paling rendah di badingkan dengan negara-negara lain sepeti Brazil dan Vietnam yang mencapai 1,500-2.000 kg/ha, sedangka di Indonesia hanya mencapai 700-800 kg/ha. Harga biji kopi Arabika kering (green bean) cukup dibilang pantatis Rp 35.000- 37.000/kg. Kalu sudah diolah dalam bentuk tepung berkualitas tinggi harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Penghasil kopi Arabika di Indonesia yang sangat terkenal adalah provinsi Aceh terkenal dengan kopi Gayo, Provinsi Sumatra Utara terkenal dengan kopi Mandailing, Provinsi Sulawesi Selatan terkenal dengan kopi Toraja dan masih banyak daerah lain sebagai produsen kopi di antaranya Lampung, Jawa Timur, Bali, Wamena merupakan penghasil kopi Arabika.

Kopi Jenis Arabika (httpswww.jbcrea.frwp)
Kopi Jenis Arabika (httpswww.jbcrea.frwp)

2. Kopi Robusta 

Kopi Robusta kopi yang banyak di kembangkan oleh petani kopi di Indonesai karena kopi jenis ini mempunyai kelebihan produksinya tinggi sehingga petani senang untuk menanamnya, namun dari harga relatif murah, mutu dan citra rasa kurang dibandingkan dengan kopi Arabika, kopi Robusta sering di katagorikan kopi nomor dua setalah kopi Arabika. Tumbuh dengan baik pada ketinggian diatas 600-700 MDPL.

Klasifikasi tanaman kopi Robusta (Coffea robusta L.) menurut Rahardjo (2012) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae, Subkingdom : Tracheobionta, Super Divisi : Spermatophyta, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Sub Kelas : Asteridae, Ordo : Rubiales, Famili : Rubiaceae, Genus : Coffea, Spesies : Coffea robusta L.

Memiliki karakteristik yang membedakan dengan biji kopi lainnya. Secara umum, biji kopi Robusta memiliki rendemen yang lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika. Selain itu, karakteristik yang menonjol yaitu bijinya yang agak bulat, lengkungan bijinya yang lebih tebal dibandingan kopi Arabika, dan garis tengah dari atas ke bawah hampir rata.

Produksi kopi robusta di Indonesia mencapai rata-rata 900-1500 kg/ha, kalau perawatanya intnsif dan pemupukannya yang seimbang kopi Robusta produsinya bisa pencapai 2.000-3.000 kg/ha. Namun belakangan ini produksi kopi Robusta di provinsi Lampung mengalami penurunan akibat faktor curah hujan yang tinggi sepanjang tahun yang mengakibatkan buah kopi banyak yang rontok. Biji kopi Robusta kering (green bean) harganya terbilang cukup murah, harga kopi asalan hanya Rp 20.000-25.000/kg. Kalau dipetik khusus buah yang merah harganya bisa mencapai Rp 30.000-35.000/kg namun memerlukan perlakuan yang khusus dan tenaga kerja yang banyak.


Kopi Jenis Robusta (httpsalamtani.comwp)
Kopi Jenis Robusta (httpsalamtani.comwp)

3. Kopi Liberika

Kopi yang mempunyai daun lebar dan batang yang tinggi antara 12-15 meter tergolong tanaman kopi yang tahan terhadap hama dan penyakit. Dapat tumbuh didataran rendah sekitar 400-600 MDPL dan dataran tinggi 1.200 MDPL. Kopi jenis Liberika berasal dari Liberia dan hidup secara liar di benua Aprika. Sedangkan masuk ke Indonesia dibawa oleh belanda pada abad 19 hingga kini kopi ini masih dikembangkan dibeberapa daerah di Indonesia seperti pulau Sumatera tepatnya di Riau, Sumatera Selatan dan Lampung.

Berikut adalah klasifikasi ilmiah tumbuhan kopi jenis Liberika, yaitu: Kingdom : Plantae, Divisi : Tracheophyta, Kelas : Magnoliopsida, Suku : Rubiaceae, Marga : Coffea, Spesies : C. liberica W. Bull ex Hiern,Varietas : C. liberica var. Liberika.

Untuk daerah Lampung kopi ini kurang digemari untuk ditanam karena mempunyai beberapa kelemahan produksi kurang banyak juga agak alot ketika di petik serta buah yang tidak seragam. Namun tetap ditanam sebagi bahan batang bawah dalam proses sambung pucuk. Produksi bisa mencapai 500-700 kg/ha.

Kopi Jenis Liberika (httpsblackfathercoffee)
Kopi Jenis Liberika (httpsblackfathercoffee)

B. Cara memetik buah kopi

Yang perlu diketahui dari cara pemanenan kopi adalah apakah buah kopi dipanen sudah masak maksimal atau setelah tua. Kita harus mengetahui seperti apa petani kopi memanennya karena memetik buah kopi yang belum masak maksimal akan mempengaruh pada mutu kopi, cita rasa dan aroma.

Ada dua cara memetik buah kopi yang umum dilakukan oleh petani kopi yaitu :

1. Petik Selektif

Memetik kopi secara selektif bisa dilakukan pada buah kopi masih dibatang. Tujuannya adalah memilih buah yang sudah masak maksimal berwarna merah (petik merah). Ada juga petik secara lelesan setelah selesai lalu disortir dipisahkan antara yang buah merah dan yang hijau.

Setelah buah kopi merah dipetik langkah berikutnya kopi disortir kembali dengan cara direndam untuk memisahkan kopi yang berisi dan yang rusak akibat gangguan hama. Kopi yang tenggelam itulah yang baik sedangkan yang mengapung diharus dibuang. setelah selesai kopi yang tenggelam di angkat lalu ditiriskan, setelah airnya kering kemudian kopi dilakukan proses pengilingan dengan mesin pulper untuk memisahkan biji dengan kulitnya. Untuk mendapatkan kopi yang berkualitas sebaiknya penjemuran menggunakan green house, maksimal 12-15 hari kopi sudah kering.

Porses yang lain dengan cara kering yaitu kopi merah hasil selektif bisa langsung dijemur secara gelondongan pada lantai jemur dengan sinar matahari langsung, cara ini agak lambat keringnya yaitu sekitar 25-30 hari. Setelah kopi kering lalu digiling mengunakan mesin huller untuk mendapatkan biji kopi kering (green bean). Biji kopi dengan cara selektif termasuk biji kopi kelas primiun yang berkualitas.

Proses sortir kopi merah (doc.Rasna)
Proses sortir kopi merah (doc.Rasna)

2. Petik lelesan

Pemetikan buah kopi secara lelesan yaitu mengambil semua buah kopi yang sudah dianggap tua, baik yang berwarna hijau,kuning dan merah semuanya dipetik kecuali yang masih muda. Petik caraini biasa dilakukan oleh petani kopi yang masih tradisional, serta terdesak oleh kebutuhan sehingga cara ini mereka lalukan. Langkah berikutnya  kopi di jemur dengan dua cara langsung dijemur secara gelondongan ada juga yang dipecah dengan mesin pulper lalu dijemur.

Disini perlu jadi perhatian bahwa biji kopi kering (green bean) yang didapat dari petik cara lelesan mutu kopi kurang berkualitas, karena biji kopi tidak merata yang tua, yang muda dan yang rusak tercampur ini akan berdampak pada citra rasa dan aroma,harganya pun murah.

Petik kopi lelesan/asalan (httpswww.healthyfoodtribe.comwp)
Petik kopi lelesan/asalan (httpswww.healthyfoodtribe.comwp)

C. Proses pengolahan bubuk kopi

Untuk para penggemar minum kopi harus anda ketahui cara memproses penyangraian (roasting) sebelum dijadikan kopi bubuk, karena cara ini akan menentukan citra rasa dan aroma, antara lain :

1. Sangrai Tradional

Cara ini alat yang digunakan katel yang terbuat dari besi atau dari gerabah tanah liat, biji kopi kering diletakan pada alat tersebut lalu dipanaskan menggunkan tungku, lama penyangraian  sekitar 10-15 menit kopi akan matang dan tergantung kapasitas dan suhu, kelemahan dengan cara ini adalah panas yang tidak teratur terkadang biji kopi masak setengah mateng, terkadang  gosong. Setelah selesai disangrai biji kopi lalu ditumbuk, untuk mendapatkan tempung lalu kopi diayak dengan alat saringan halus. Cara ini sangat berpengaruh pada citra rasa dan aroma, ketika kopi diminum terasa pahit dan berbau asap.


Alat sangarai biji kopi tradisional (httpskopiluwakdirect.comwp)
Alat sangarai biji kopi tradisional (httpskopiluwakdirect.comwp)

2. Oven semi modern

Alat oven sangrai kopi ini sudah banyak gunakan untuk pengusaha kopi bubuk karena alat ini harganya cukup terjangkau dan hasilnya cukup baik. Sistim pemanasannya menggunakan kayu bakar, gas dan listrik, kapasitas sangrai antara 10-20 kg, 10-15 menit kopi sudah mateng, tergantung kapasitas dan suhu sekitar 195-200º C. 

Oven dapat beroprasi secara otomatis atau manual berputar untuk membulak-balikan biji kopi yang ada di dalam oven dan udah di lengakpi alat kontrol apakah kopi udah mateng atau belum. Terkadang alat oven semi modern jarang di lengkapipendingain, ketika kopi dikeluarkan dari dalam oven suhu tidak seimbang sehingga biji kopi banyak yang pecah akan pengarug hilangnya aroma kopi.

Proses sangrai kopi dengan oven gas (httpsi.pinimg.com)
Proses sangrai kopi dengan oven gas (httpsi.pinimg.com)

3. Mesin Roasting modern

Roasting adalah proses dimana mengeringkan dan mengembangkan biji kopi, mengurangi beratnya dan memberi aroma pada biji kopi. Ketika dimasak, biji kopi akan mengalami perubahan karakter. Maka dari itu, jika memasak kopi lebih lama maka zat kimia akan banyak pula mengubah karakter kopi.Pastikan  memilih green bean dengan kadar air 11% dan setelah di roasting kadar airnya akan berkurang menjadi 4%. Waktu Roasting antara 10-15 menit dengan suhu 195-200ºC.

Untuk mengoprasikan mesin roating dan membuat citra rasa dan aroma harus memiliki keahlian tersendiri, salah meroasting berakibat patal. Cara Roasting Kopi tentunya sudah tidak asing untuk para penikmat kopi. Roasting adalah salah satu step dalam pembuatan kopi, dan bisa dikatakan tahap roasting ini adalah tahap penentuan rasa dan aroma dari secangkir kopi. Tidak semudah yang dibayangkan untuk menjadi roaster kopi? .Bayangkan jika roasting kopi melakukan kesalahan tentu ini akan sangat berakibat fatal rasa dan aroma tidak karuan bahkan jadi racun.

Sebelum kita memiliki alat roasting yang modern harus memiliki keahlian, serta alat yang akan dibeli harus disesuaikan dengan kemampuan, harga mesin roasting cukup mahal tergantung merk dan kapasitasnya.

Mesin Roasting (httpswww.venditamacchineperlatorr)
Mesin Roasting (httpswww.venditamacchineperlatorr)

Setelah mengetahui tentang proses panjang untuk menjadi secangkir kopi yang siap diminum, mulai dari biji kopi merah dijemur, lalu diproses menjadi green bean barulah disangrai. Setelah disangrai biji ditumbuk atau digiling hingga menjadi bubuk, ternyata tak semudah yang kita banyangkan. Kebanyakan masyarakat umum tahu kopi yang instan siap seduh.

Ada beberapa catatan yang perlu diketahui bahwa para pemimum kopi dapat digolongakn menjadi dua yaitu peminum kopi dan penikmat kopi. Peminum kopi mereka hanya sekedar minum kopi seperti masyarakat awam dan pemimum pemula tidak mengetahui asal usul kopi, citra rasa maupun aroma yang penting minum kopi, tak peduli kopi yang dimimum higienis atau tidak yang pengting ngopi.

Berbeda dengan penikmat kopi mereka sangat panatik dengan kopi, jenis kopi, asal kopi, proses menjadi green bean serta proses roasting harus mereka ketahui. Kenikmatan citra rasa, aroma serta aman untuk kesehatan adalah yang utama soal harga tidak masalah.

Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun