Namun, upaya tersebut sebenarnya tidak menyelesaikan masalah. Sebab setiap tahun kejadian itu selalu berulang bahkan belakangan banyak memakan korban ternak peliharaan masyarakat.Â
Dilihat dari permasalahan yang ada, pakta kerusakan hutan ini faktor penyebabnya.
Salah satunya semakin berkurang dan semakin terganggunya habitat binatang sehingga membuat mereka banyak kehilangan makanan.
Gajah, misalnya, hewan pemakan tananam (herbivora) ini banyak kehilangan tumbuhan yang dia sukai karena hutannya dibuka.
Lain itu pada beruang madu yang memakan buah-buahan dan madu. Lantaran hutan di rusak sehingga banyak kehilangan madunya berakibat pada sang beruang madu menggganti pola makan menjadi pemakan ternak (carnivora).
Begitu juga harimau pemakan daging yang biasa berburu dalam hutan ketika hutan di rusak banyak hewan yang hilang sehinggan harimau masuk ke pemukiman memangsa ternak milik masyarakat.
Kendati demikian, kini ada solusi terbaru, "Sistem Inovasi Kondang Antri Predator" alias Sikape namanya.
Sistem Sikape ini berupa pemagaran kandang ternak dengan kawat berduri, Pemasan LED apolo, penggunaan pengeras suara (meriam).
Sistem Sikape ini berguna untuk melindungi ternak dari serangan binatang buas yang sewaktu-waktu dapat memangsa ternak milik masyarakat.
Sistem ini mengadopsi dari sistem tiger enclosure (TPE). Pencegahan dengan sistem ini cukup memadai namun memerlukan banyak biaya, semakain banyak kandang yang dipagari, semakin banyak biaya yang dikeluarkan.