Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mi Instan pun Menghormati Orang yang Berpuasa

24 April 2020   23:21 Diperbarui: 24 April 2020   23:47 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Niscaya makanan yang paling saya rindukan pada saat sedang bepergian ke luar negeri adalah Indomie. Mendapatkan Indomie terpampang dalam rak supermarket lokal di luar negeri membuat saya kegirangan setengah mati. Jenis mie dan takaran bumbu dari Indomie tidak dapat disandingkan dengan apapun.

Kenyataan bahwa Indomie adalah makanan instant yang tidak akan pernah mati dilekang jaman tidak membuat pabrik pembuat Indomie bersombong ria.

Di tengah wabah corona, Indomie menjadi salah satu makanan dalam paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat tidak mampu. Belum lagi hampir di semua rumah di Indonesia di bulan Ramadhan ini pasti menyimpan minimal 1 bungkus Indomie sebagai stock makanan siap saji. Minimal jika waktu sahur anda sudah mepet, pasti masih ada waktu untuk membuat satu bungkus Indomie.

Untuk mempertahankan marketnya di bulan Ramadhan ini Indomie menghadirkan sesuatu yang sangat baru. Dan menurut saya langkah yang dilakukan sangat cerdas sekali.  

Kemasan Indomie Tanpa Gambar Mi 

Gambar mi dalam bungkus kemasan depan Indomie adalah salah satu hal yang menjadi alasan orang untuk membeli Indomie. Imajinasi kita akan bergerak cepat pada saat melihat gambar mi yang menggugah selera. Dan saya pikir pemilihan gambar dalam kemasan pasti memerlukan riset yang sangat panjang oleh  perusahaan pembuat Indomie.

Di bulan Ramadhan tahun ini Indomie memberikan kejutan besar. Kemasan Indomie tidak bergambar mi yang menggugah selera seperti pada kemasan sebelumnya. Hanya bergambar piring hitam dan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa. Namun kemasan masih menuliskan rasa dalam bungkusnya sehingga pembeli masih dapat mengetahuinya. Misalnya masih tertulis 'Mi Goreng'.

Menurut saya ini adalah perubahan yang sangat cerdas karena memberikan banyak makna. Piring kosong menandakan makna puasa yang identik untuk menahan lapar atau perut dalam keadaan kosong. Sedangkan warna hitam pada piring menurut saya lebih mewakilkan kondisi dunia akibat wabah corona. Warna hitam seperti mewakili bahwa dunia sedang berduka.

Berdasarkan postingan dalam Instagram resmi Indomie yang saya follow, kemasan tanp gambar mie ini telah diluncurkan melalui media sosial sejak Mei 2019. Namun ternyata baru direalisasikan peluncurannya pada bulan Ramadhan tahun ini yang memang sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini.

Iklan Indomie dalam Dua Versi 

Setelah meluncurkan kemasan baru, strategi marketing lainnya adalah menyajikan dua buah versi iklan selama bulan Ramadhan. Versi pertama adalah versi berpuasa. Dalam iklan ini tidak ditampilkan bentuk mie sama sekali. Tag yang digunakan adalah ' Mi-nya gak ada, kan lagi puasa'. Menurut pendapat saya iklan ini bertujuan untuk menghormati orang yang sedang berpuasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun