Mohon tunggu...
Ra RuNias Production
Ra RuNias Production Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca

Senang dengan cerita dan perjalanan menggunakan bus.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Napak Tilas

11 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 11 Oktober 2021   14:03 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PO RAYA Executive 28 Cooler (dokpri)

Tahun 2000, salah satu pendiri PO Raya yakni Witikno meninggal dunia, sehingga perusahaan dipegang oleh Bapak Ranu Wijaya bersama Bapak Nata Laksana selaku anak dari Alm Witikno. Semua berjalan dan pada tahun 2004, Bapak Ranu Wijaya mengundurkan diri dan menyerahkan perusahaan sepenuhnya kepada Bapak Nata Laksana. Dibawah kepemimpinan Bapak Nata Laksana ini, PO Raya mulai membuka layanan pariwisata pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2012, layanan PO Raya Indah untuk jurusan Solo-Semarang PP diambil alih oleh PO Raya sepenuhnya. Selain itu pada 2010 garasi PO Raya berpindah dari Jl Gading Kidul (sekarang Jl Brigjen Sudiarto), Solo ke Jl Raya Bulakrejo, Sukoharjo

Jadi bukan hal yang aneh lagi jika perjalanan kali ini akan sangat dinantikan oleh para pecinta bus, terlebih lagi kali ini bertepatan dengan perayaan 12 tahun komunitas tersebut. Tema yang diambil kali inipun sangat klasik seperti bus yang akan digunakan untuk acara kali ini. Napak Tilas Jalur Pantura via Alas Roban.

Jalur alas roban adalah jalur legenda, sejak jaman dahulu, dimana banyak cerita yang kita bisa dengar dari jalur ini, jalur berliku yang menanjak dan menurun tentu saja membutuhkan keahlian tersendiri buat para pengemudi terutama pengemudi bus besar dan truk. Tak ayal lagi sampai saat ini sudah ada 3 jalur yang dibuat untuk menembus kerasnya jalan Alas Roban.

Masih dari wikipedia berikut jalur alas roban di gambarkan:

Jalan Alas Roban atau Jalur Alas Roban adalah salah satu jalur jalan tanjakan yang cukup curam yang berada di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jalur ini menghubungkan Kota Batang dan Semarang dan merupakan bagian dari Jalur Pantura. Jalanan yang menanjak berkelok dan kepadatan kendaraan saat arus mudik acap kali menyebabkan kecelakaan di daerah tersebut. Dari Kendal menuju Pekalongan harus melawati kawasan Alas Roban yang konon merupakan salah satu Jalur Tengkorak di Jawa Tengah. Alas artinya Hutan, berarti kawasan ini adalah hutan belantara yang dibelah untuk dibuat jalan raya. Medannya lumayan sulit. Banyak kelokan dan tanjakan curam. Untuk mengurangi risiko kecelakaan, maka saat ini sudah dibuatkan jalur alternatif di kawasan Alas Roban. Jalur alternatif lingkar Utara dan Selatan. Kendaraan pribadi dan sepeda motor melalui jalur lingkar alternatif utara. Kendaraan berat biasanya memanfaatkan jalur selatan berupa jalan beton. Walaupun relatif lebih jauh, namun tidak banyak tikungan tajam dan tanjakan curam. Di sepanjang jalur ini pula banyak sopir memarkir kendaraan beratnya untuk beristirahat.

Alas Roban terletak di jalur Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jalan curam berkelok, kanan-kirinya ditumbuh pohon-pohon tinggi, membuat merinding siapapun yang melintasi jalur ini. Kurangnya penerangan jalan juga membuat suasana seram semakin melekat dengan tempat ini. Sekilas, jalan di Alas Roban tidak berbeda dengan jalan-jalan lain di tengah hutan Indonesia.

Jalan ini dibangun pada masa penjajah Hindia Belanda dan merupakan dari jalan pos De Grote Postweg dan sekarang dikenal dengan Alas Roban. Jalur penghubung Jawa Tengah dengan Jawa Barat ini merupakan gagasan dari Herman Willem Daendels yang mempekerjakan rakyat Indonesia secara paksa.

Alas Roban merupakan salah satu titik rawan macet di Jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura). Bentuk jalan yang menikung dan menanjak membuat kendaraan besar seperti truk pengangkut barang harus ekstra hati-hati saat melintasinya. Kondisi seperti itu rawan menimbulkan kemacetan panjang saat arus lalu lintas sedang padat seperti saat musim mudik Lebaran. Tak jarang, kecelakaan kendaraan dijumpai di titik ini juga karena ada lingkungan sekitar Alas Roban masih berbentuk hutan dan minim penerangan.

Saat ini Jalur Alas Roban ini ada tiga jalur yang bisa dilewati, yakni Jalan Poncowati atau Jalan Sentul Alas Roban (jalur lama), jalur lingkar selatan, dan jalur utara (Jalur Pantura). Jalur lama biasanya banyak dilewati truk gandeng dan bus. Jalur selatan juga dilewati truk besar, sedangkan jalur utara kendaraan pribadi dan roda dua.

Tapi sejak jalan tol Trans Jawa beroperasi, dapat dipastikan hanya segelintir bus saja yang melewati jalur ini, bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada lagi yang melewatinya, kebanyakan sudah melalui Jalan Tol Trans Jawa, karena dengan jalan tol banyak menyingkat waktu tempuh.

Inilah yang menarik dari perjalanan kali ini dengan teman-teman dari Raya Fans Community (RFC). Mereka akan melakukan perjalanan tentunya menggunakan bus lawas juga melalui jalur lama pantura, mulai dari cikampek sampai semarang, layaknya sebelum jalan tol Trans Jawa beroperasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun