Bayangkan jika mahasiswa dan dosen teknologi informasi mengembangkan aplikasi yang membantu masyarakat miskin, sistem informasi masjid, atau konten dakwah digital. Setiap baris kode yang mereka tulis bisa menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
Jangan Terlalu "Online" untuk Dunia
Rasulullah juga pernah bersabda:
"Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir."
(HR. Muslim)
Artinya, kita boleh mencintai dunia, tetapi jangan sampai terjebak di dalamnya.
Jangan sampai kita terlalu "online" untuk urusan dunia, namun "offline" dalam urusan akhirat.
Kita rajin backup data, tapi lupa backup amal.
Rajin update status, tapi jarang update iman.
Padahal, dalam dunia IT, sistem yang tidak pernah diperbarui akan menjadi rentan. Begitu juga hati yang tidak pernah disegarkan dengan dzikir dan ibadah.
Menjadi Muslim Digital yang Berimbang
Allah berfirman dalam QS. Al-Jumu'ah ayat 10:
"Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung."
Inilah konsep keseimbangan yang sejati.
Setelah salat, bekerja dan berinovasilah. Setelah berjuang di dunia, ingatlah Allah agar tidak tersesat dalam ambisi.
Di era digital ini, menjadi Muslim yang berteknologi tinggi namun berhati rendah hati adalah bentuk nyata dari merajut cinta dunia dan akhirat. Dunia hanya alat --- tools --- untuk menuju tujuan yang hakiki, yaitu ridha Allah.
Penutup
Seperti halnya sistem komputer yang perlu pembaruan dan perawatan, hati kita pun perlu maintenance iman agar tidak crash oleh godaan dunia.