Mohon tunggu...
Tulisan Rappi
Tulisan Rappi Mohon Tunggu... saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Palembang Pilihan

Bediang: Cara Hangatkan Badan Saat Hawa Terasa Dingin Warisan Nenek Moyang

6 Agustus 2025   14:58 Diperbarui: 6 Agustus 2025   15:31 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih merasakan perubahan suhu yang drastis atau yang lazim disebut " Musim Bediding"? Sepertinya untuk Kota Palembang dan sekitarnya, suhu udara masih terasa dingin di malam hari dan pagi hari, sementara di siang hari terasa panas terik. 

Sebagian mungkin masih bingung menghadapi kondisi ini, apa yang harus dilakukan agar badan tetap fit. Pasalnya perubahan suhu udara seperti ini bisa berdampak pada kesehatan, terutama bagi yang tubuhnya tidak mudah beradaptasi. 

Jika sering menonton film-film Barat tempo dulu, sering kali ada perapian yang terbuat dari batu, bata atau logam dan dirancang untuk menempakan api. 

Nah perapian ini dibuat untuk membuat suasana hangat dan nyaman dalam ruang, biasanya perapian ditempat di ruang keluarga dimana seluruh anggota keluarga sering berkumpul. 

Sebenarnya konsep ini sudah dilakukan nenek moyang, sejak zaman dulu. Mungkin karena negara ini tidak ada musim dingin sehingga tidak dibuat permanen di rumah-rumah. 

Orang-orang dulu biasanya membuat perapian untuk menghangatkan badan setelah menggarap sawah atau membuat perapian di bawah pondok sawah ketika turun hujan. 

Caranya sangat sederhana, beberapa potong kayu bakar ditumpuk sedemikian rupa dan kemudian disulut dengan korek api. Kayu akan terbakar dan mengeluarkan udara panas. 

Orang-orang dulu akan mendekatkan tangan atau kakinya ke arah api agar udara panas semakin terasa dan menjalar ke seluruh tubuh. Tapi tidak sampai menyentuh api, karena bisa terbakar. 

Aktivitas ini oleh warga Sumatera Selatan, terutama yang masih tinggal di pedesaan disebut "Bediang". 

Orang-orang tua di desa-desa biasanya akan tinggal di pondok sawah untuk beberapa saat, seperti menjelang panen agar padinya tidak diganggu hama babi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun