Kedua, kemana pakaian tersebut digunakan?Â
Pakaian untuk tidur tentunya berbeda dengan pakaian untuk aktivitas sehari-hari. Tidak lucu kalau terbeli piyama, padahal maunya dipakai untuk silaturahmi. Lain acara lain pula busananya.Â
Jangan sampai terjadi salah kostum. Yang ada nanti kita jadi bahan guyonan karena bajunya tidak maching.Â
Pertimbangan lainnya, pakaian yang dibeli harus menutup aurat. Baik bagi perempuan maupun pria. Istilah kerennya, busana syar'i. Ini lebih baik.
Saran saya untuk kaum pria, tidak salah untuk mencoba sesuatu yang baru. Celana cingkrang misalnya, yang saat ini lagi di gandrungi. Tapi yang benaran cingkrang. Bukan dibuat cingkrang dengan menggulung bagian bawah celana.
Bagi seorang laki-laki, sebaiknya celana atau kain yang dipakai tidak menutupi mata kaki. Kalaupun nanti mata kaki tertutup kaos kaki tak jadi persoalan, yang penting celana diatas mata kaki. La (tidak) Isbal, menjulurkan pakaian hingga kebawah mata kaki.
Konon katanya, hal tersebut adalah bagian dari sunah dalam berpakaian bagi seorang pria muslim. Adap lainya seorang laki-laki tidak memakai pakaian dari bahan sutra dan agak longgar.Â
Kalau bisa tampil keren sekaligus dapat pahala, kenapa tidak? He he heÂ
Pakaian terkadang berpengaruh besar pada penilaian orang terhadap kita. Orang sering sekali melihat seseorang dari penampilan. Walapun itu tidak selalu benar tapi lazim berlaku dimasyarakat awam.Â
Lain persoalannya, kalau memang berniat untuk mengelabui orang dengan penampilan. Upsss