Aku menarik napas panjang. Aku tidak mengantisipasi respons May akan seperti itu. Tapi sungguh, rasa penasaran ini terus menggerogotiku. Siapa yang bisa melewatkan kesempatan seperti ini terlebih karena di depanku ada sebuah pintu ruang bawah tanah terbuka begitu saja dan ada kabut biru terjebak di sana. Antara May, Ibu dan pintu berkabut ini, mana yang harus kupilih?
"Chad, kau bisa pergi. Kau tak perlu berjanji untuk kembali. Aku juga tidak bisa berjanji menunggumu nanti."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI