Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Guru - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai. Jangan berhenti, selesaikan pertandinganmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saudara Kembar (Fiksimini)

11 Maret 2022   11:00 Diperbarui: 12 Maret 2022   12:06 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku baru bertemu dengan saudara kembarku saat usia 10 tahun. Namanya Diego. Ia muncul ketika papa melampiaskan kemarahannya kepadaku karena mama. Katanya mama punya laki-laki lain dan aku bukan anaknya. Mama menangisiku karena tidak bisa menolongku. Ia juga sudah terlalu lemah ulah papa yang sudah lupa diri.

Diego mencoba menenangkan papa, tetapi papa yang sudah kesetanan mendorong Diego hingga terpental ke dinding. Aku semakin takut, papa terus memukuliku, menendangku dan makiannya tepat di lubang telingaku seakan ingin memecahkan gendang telingaku.

Diego yang tak tahan melihat papa menganiaya aku, juga ikut kalap. Diambilnya sebuah vas bunga berbahan keramik dari atas lemari kecil dekat dinding, lalu dipecahkannya . Diego mendekati papa dengan marah, menusukkan bagian vas bunga yang runcing ke pinggang papa berkali-kali.

Mama histeris. Papa meringis kesakitan. Mereka meneriakkan namaku menyuruh berhenti. Diego mengindahkan lalu tiba-tiba menghilang.

Aku tertegun, pecahan vas bunga yang tadinya dipegang oleh Diego sekarang berada di genggamanku. Tanganku juga berlumuran darah, tetapi tidak ada luka. Itu darah segar milik papa.

02.37 a.m

11 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun