Keterkaitan ilmu fisika dengan teknologi informasi dan komunikasi sudah tidak bisa disangkal lagi. Dimana ilmu fisika merupakan ilmu dasar dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Telekomunikasi adalah teknik penyampaian informasi dari suatu tempat ketempat lain yang dilakukan secara elektronik[1]. Adapun konsep-konsep fisika yang berperan dalam bilang telekomunikasi antara lain Teori Gelombang Elektomagnetik, Teori Gavitasi Newton dan Teori Fiber Optik yang mana ketiga teori tersebut memilki kaitan yang erat dalam peranan telekomunikasi.
1. Teori Gelombang Elekromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang memiliki muatan energi listrik dan magnet tanpa memerlukan media rambat yang kasat mata seperti kabel dan sebagainya. Salah satu gelombang elektromagnetik yang berperan dalam bidang telekomunikasi adalah gelombang radio. Radio merupakan salah satu cara untuk mengirim pesan jarak jauh.
Gelombang radio merambat dari satu tempat ke tempat lain melalui medium udara. Gelombang radio ini dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer sehingga memungkinkan gelombang untuk ditrasmisikan dalam jarak yang jauh.
 Gelombang radio digunakan untuk mengirim sinyal dari stasiun radio, stasiun televisi dan antar telepon seluler. Distasiun radio, musik dan suara lain diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal ini selanjutnya dikirim ke menara pemancar yang kemudian diubah menjadi gelombang radio. Jika kita berbicara mengenai teknologi nirkaber (wireless), semuanya menggunakan gelombang radio untuk media komunikasinya. [2]
2. Teori Gravitasi Newton
Berdasarkan hukum Gravitasi Newton  yang dimaksud dari gravitasi adalah gaya tarik menarik antar partikel di alam semesta. Teori Gravitasi Newton berperan dalam sistem pengorbitan satelit. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang diangkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan gelombang radio pada frekuensi gelombang mikro.
Satelit komunikasi lebih banyak menggunakan sistem pengorbitan geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO) berada pada ketinggian sekitar 36000 km diatas permukaan bumi atau orbit geostasioner (Geostationary Orbit, GEO) berada pada ketinggian 35790 km diatas permukaan bumi. Meskipun ada juga beberapa satelit yang menggunakan satelit pengorbit bumi rendah (LoOrbit, LEO)w Eart  berada pada ketinggian 300-1500 km di atas permukaaan bumi.[3]
3. Teori Fiber Optik
Fiber optik adalah suatu dialektrik waveguide yang beroprasi pada frekuensi optik atau cahaya. Fiber optik dapat digunakan untuk mentrasmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak yang jauh namun tergantung pada jangkauan penanaman serat fiber. Fiber optik berbentuk silinder dan dapat menyalurkan gelombang elektromagnetik dalam bentuk cahaya didalam permukaannya yang kemudian diarahkan menuju sumbu axisnya.
Fiber optik biasanya terdiri dari tiga bagian yaitu bagian utama dinamakan inti (core) bagian ini mempunyai diameter antara 5-50 m variasi diameter tersebur tergantung dari jenis serat optiknya. Pada bagian inti ini gelombang cahaya yang dikirim akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan ke dua.