Mohon tunggu...
Rani Febrina Putri
Rani Febrina Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate, Bachelor of Food Technology | Fiction Enthusiast |

Penyuka fiksi dalam puisi, cerpen, dan novel. Hobi belajar dari buku-buku yang dibaca, orang-orang yang ditemui, lagu-lagu yang didengar, dan tempat-tempat yang dikunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kutipan Favorit dari Novel Truth or Dare untuk Kita yang Membenci Diri Sendiri

28 November 2023   09:15 Diperbarui: 28 November 2023   09:31 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Winna Effendi dan Yoana Dianika berhasil memikat saya dari bab pertama novel ini. Novel ini ditulis dengan menggunakan sudut pandang dua tokoh utama yang merupakan sepasang sahabat. Konflik persahabatan mereka menciptakan kesalahpahaman yang berujung penyesalan.

Dari novel ini, saya belajar tentang persahabatan dan cara menghadapi masalah yang ada dalam kehidupan yang saya pikir cukup relate juga dengan kehidupan kebanyakan orang dari kita. Selain itu, ada kutipan favorit yang cukup menampar saya.

"Setiap orang adalah bagian dari sejarah, sekecil apapun lingkupnya."

Satu kalimat itu terdengar sepele, namun terasa sangat mendalam. Mungkin akan sangat relate dengan orang-orang yang sedang berada di fase membenci diri sendiri, insecure, dan merasa tidak pantas atas apa yang ada di dunia ini.

Mengapa?

Karena dari kalimat tersebut, kita tahu bahwa setiap orang adalah bagian dari sejarah, bahkan dalam lingkup terkecil sekalipun. Setiap jejak langkah dan apa yang kita lakukan setiap detik, menit, jam, dan hari itu akan mencatat sejarah dengan sendirinya. Lingkup terkecil itu adalah sejarah dalam hidup kita sendiri. Tentang bagaimana awal kita dilahirkan sampai di usia sekarang ini. 

Melihat garis waktu ke belakang, membuat saya melihat sudah sepanjang dan setebal apa halaman dalam buku sejarah yang menceritakan tentang saya. Tentang apa yang telah saya lakukan, yang telah saya raih, yang telah saya dapatkan, juga ribuan kegagalan yang menimpa saya. Itu bagian dari potongan-potongan kehidupan yang seharusnya dapat menjadi tolok ukur sekaligus kilas balik tentang pentingnya bersyukur. Dengan bersyukur, kita akan merasa worth it, setidaknya untuk hidup kita sendiri.

Menurut saya, sejarah juga tentang bagaimana, kapan, di mana, dan dengan siapa kita bertemu selama sekian tahun kita hidup. Orang-orang yang masuk dan hadir dalam hidup kita, maka mereka masuk menjadi bagian sejarah hidup kita. Begitupun dengan kita yang masuk dan hadir dalam hidup seseorang, maka kita termasuk dalam bagian sejarah hidup mereka. Tak ketinggalan, tentang mengapa kita hidup, bertemu orang, atau menemui orang, itu semua ada hikmah dan alasannya.

Sesederhana itu untuk memaknai sejarah dan lingkup paling kecilnya.

Kita tak harus menjadi pahlawan besar, tokoh berpengaruh, juga ilmuwan dan peneliti yang akan selalu dikenang dan disebut dalam buku-buku sejarah dan ilmiah. Karena kita punya sejarah kita sendiri. Dengan memahami bahwa sejarah hidup kita ada dalam kendali kita atas ridho Yang Maha Kuasa, seharusnya kita dapat terus berusaha melakukan hal-hal baik. Seharusnya kita juga tidak menghakimi diri sendiri atas kesalahan, musibah, kekurangan, dan kesulitan yang kita alami, karena sejatinya itu semua adalah bagian dari sejarah. Kita tidak seharusnya membenci diri kita yang merasa tidak menjadi apa-apa. Saya pikir, hidup bukan selalu tentang apa, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalaninya.

Semoga kita tak selalu merasa harus menjadi apa-apa untuk dunia, tapi kita bisa menjadi diri kita sendiri dan mencintai kekurangan kita dengan apa adanya. Kita cintai masalah kita, sebab yang memberikan masalah itu adalah Tuhan yang senantiasa mencintai kita juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun