Karena itu, strategi membangun audiens tidak bisa hanya mengandalkan promosi. Konten harus bernilai. Nilai bisa berarti memberi solusi, menghibur, atau membuat orang merasa dilihat. Dan ini bisa dilakukan tanpa biaya besar. Yang dibutuhkan adalah kejujuran dalam bercerita, kesediaan untuk mendengar, dan konsistensi dalam hadir.
Saya ingat seorang pembuat template desain yang awalnya tidak laku meski produknya bagus. Ia lalu mulai bercerita di media sosial: proses ia membuat desain, kesalahan yang ia temui, bahkan kegagalan-kegagalan kecil. Anehnya, dari cerita-cerita itu justru banyak orang mulai membeli. Mereka merasa mengenalnya, merasa percaya, dan ingin mendukung. Produknya tetap sama, tapi hubungannya dengan audiens berubah.
Itulah inti dari menghindari kegagalan 90% tadi: membangun hubungan sebelum membangun penjualan. Hubungan itu dimulai dari memperkenalkan siapa kita, lalu menjaga kepercayaan lewat konsistensi. Kita bisa memulainya dengan memperbaiki profil media sosial, menyiapkan etalase digital yang rapi---seperti Lynk.id yang memudahkan orang menemukan semua informasi tentang kita---dan mulai membuat konten yang benar-benar berguna.
Apakah ini akan langsung membuat usaha kita meledak? Tidak. Tapi itulah indahnya proses ini. Kita akan membangun sedikit demi sedikit, sambil menanamkan rasa percaya di hati orang. Dan saat mereka siap membeli, mereka tidak akan ragu lagi.
Dunia digital adalah tempat yang ramai, bising, dan cepat berubah. Tapi di tengah semua itu, ada satu hal yang tidak pernah berubah: orang membeli dari orang yang mereka percaya. Jadi, sebelum berpikir tentang bagaimana menjual lebih banyak, pikirkan dulu bagaimana membuat orang mengenal dan percaya pada kita. Jika itu berhasil, penjualan hanyalah konsekuensi yang akan datang dengan sendirinya.
Dan jika ingin mempelajari langkah demi langkah membangun personal branding, menyusun strategi konten, dan memaksimalkan etalase digital untuk jualan online, buku Lynk.id & Digital Marketing -- Cara Cerdas Jualan di Era Online bisa menjadi panduan yang lengkap. Buku ini tidak hanya memberi teori, tapi juga cerita dan contoh nyata yang bisa langsung diterapkan.
Baca bukunya di sini: Lynk.id
Karena di dunia digital, keberhasilan bukan milik mereka yang paling cepat, tapi milik mereka yang paling konsisten dan paling bisa dipercaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI