Saya juga tidak tahu, pak. Ketika pulang sekolah, tiba-tiba kami melihat nenek sudah berada di bawah.
Pak Budi (tetangganya) lalu mengecek denyut nadi si nenek.Â
Innailahi wa'innalillahi rojiun.. nenek kalian telah meninggal dunia, ucap pak Budi lirih.
Hiks hiks hiks.. seketika tangis Rizky dan Rizka pecah.Â
Nee..neek.. Ayah dan ibu telah meninggalkan kami, mengapa nenek ikut pergi? Kami harus tinggal dengan siapa? Hiks hiks hiks--Sejak saat itu, mau tidak mau Rizky harus menjaga dan merawat adiknya seorang diri. Mereka memutuskan untuk berhenti sekolah.
*
Setiap hari, Rizky dan adiknya menyusuri jalanan serta mengarik tong tong sampah, mencari barang bekas untuk kemudian dijual kepada pengepul.Â
Memang hasilnya tidak seberapa. Terkadang, hanya mampu untuk membeli satu bungkus nasi dalam sehari. Bahkan, terkadang mereka harus berpuasa untuk menahan lapar.
Di suatu malam..
Kak, Rizka lapar.
Sabar ya dek, nanti kita cari makanan setelah hujan reda.