Mohon tunggu...
Rani Sabila
Rani Sabila Mohon Tunggu... Lainnya - Penuang rasa

"Live as if you will die tomorrow and learn as if you will live forever" (Mahatma Gandhi)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suara Kaum Kecil; Sampah Kebahagiaan

24 September 2020   12:01 Diperbarui: 24 September 2020   11:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar rvdasilva on Pinterest

Kupungut puing-puing nan berserakan
Di tepi-tepi jalan
Menyusuri hingga ujung belokan
Hanya demi sesuap makanan

Tiadalah kumalu
Pada lampu yang berkerlap-kerlip dipinggir trotoar
Atau zebracross tempat penyebrangan
Pun jua kendaraan yang berlalu lalang

Justru kubahagia
Walau hidup sederhana
Setidaknya, aku 'tak menyusahkan mereka
Selagi halal, aku 'tak mengapa

Akulah si debu jalanan
Berusaha 'tuk membersihkan
Lingkungan yang berserakan
Sampah-sampah pencemaran

Akulah si debu jalanan
Yang Kau hina
Sebab, aku orang 'tak punya
Cemoohan; penuh makna

Akulah si debu jalanan
Mencoba hidup dari sampah
Asal 'tak menjadi sampah masyarakat
Memilah-milah pekerjaan; berujung pengangguran

Sungguh..
Siapa yang 'tak ingin hidup berkecukupan?
Bukankah kesuksesan tidaklah instan?
Butuh peluh nan perjuangan

Lebih baik kuhidup dari sampah
'Tak kenal lelah
Daripada menjadi sampah
Bersepah-sepah

Yah, akulah si debu jalanan
Yang menjadi cerita setiap perjalanan
Yang Kau anggap sampah
Yang menginginkan kesuksesan;
meski, tidaklah mungkin ataupun mudah.

Lampung, 23 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun