Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sebuah Pelajaran Penting dari Serial "Alice In Borderland" Season 2

12 Januari 2023   12:08 Diperbarui: 19 Desember 2023   17:19 2762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alice In Borderland 2 (Sumber Foto: Instagram/Netflixjp)

Alice In Borderland yang merupakan adaptasi manga karya Haro Aso, telah menyelesaikan season ke dua sebanyak 8 episode setelah vacuum selama dua tahun dari season pertamanya. Semua pertanyaan dan teka-teki pada season pertama perlahan terjawab dalam season kedua ini.                                                                                            

Para peserta game yang masih bertahan sebenarnya terjebak ke dalam limbo setelah sebuah meteor jatuh di distrik Shibuya, Tokyo hingga menewaskan dan melukai banyak orang.

Di Borderland yang merupakan batas antara hidup dan mati, para peserta harus melanjutkan dan menyelesaikan semua permainan sulit dan mematikan dari Face Card agar bisa kembali ke dunia nyata.

Adegan gore dan brutal masih mewarnai pada setiap adegan seperti pada season pertama dengan dukungan tekhnologi CGI yang lebih canggih. Tapi bukan itu poinnya. Alice in Borderland season kedua ini mengandung pesan tersirat dan nilai-nilai yang sarat dengan makna.

Berikut ini 5 hal dari Alice in Borderland season kedua yang dapat kita jadikan pelajaran hidup.

1. Sulitnya Membangun Kepercayaan Dengan Orang Lain.

Game menebak gambar dalam Jack of Hearts.(Sumber Foto:cnnindonesia.com)
Game menebak gambar dalam Jack of Hearts.(Sumber Foto:cnnindonesia.com)

Dalam permainan Jack of Hearts setiap peserta harus menjawab dengan benar gambar yang muncul di kalung bagian belakang leher yang mereka kenakan, jika salah menebak akan mati terbunuh. Artinya mereka dipaksa untuk mempercayai seseorang dan membuat kelompok jika ingin mencapai akhir permainan.

Jack of Hearts menggambarkan betapa sulitnya menemukan kejujuran dan mempercayai seseorang. Demi kepentingan pribadi setiap orang akan saling menikam dari belakang, dan tidak keberatan untuk merusak kepercayaan peserta lain dan membiarkan mereka mati walaupun mereka dalam satu kelompok atau teman dekat.

"Cara untuk mempercayai orang lain bukan lewat persuasi,manipulasi,atau dominasi juga bukan lewat cuci otak, hipnotisme, penipuan atau ketakutan tapi kesetaraan." ~ Yaba Ouki~

2. Hidup Harus Diperjuangkan Hingga Akhir.

Saat tersisa dua permainan, semua peserta game memutuskan untuk ke Shibuya dan bekerja sama melawan kebrutalan King of Spades  yang paling  sulit dikalahkan.

Semangat Arisu dan Usagi kembali membara saat mereka dipertemukan kembali dengan Ann, Kuina, Heiya dan Aguni. Karakter para penyintas ini adalah memiliki daya juang tinggi untuk bertahan hidup dan keinginan kuat untuk kembali ke dunia nyata.

Mereka percaya meski tidak memiliki senjata dan amunisi yang cukup namun jika melawan bersama-sama, mereka akan mengalahkan  King of Spades dan melanjutkan ke permainan terakhir.

Kehidupan layak untuk diperjuangkan hingga akhir, bahkan disaat kita merasa tidak mampu lagi dan sudah tidak memiliki kekuatan. Lakukan upaya apapun semampu kita karena yang dapat mengubah hidupmu adalah dirimu sendiri.

"Hidup ini bagaikan jalan buntu tapi jika kau berbelok akan ada jalan sempit yang bisa dijalani." ~Daikichi Karube~

3. Saling Peduli dan Tidak Mengedepankan Ego Pribadi.

Peraturan permainan skakmat dari Queen of Spades adalah dengan merebut pemain dari tim lawan. Tim yang memiliki pemain terbanyak yang akan menang, yang kalah akan terbunuh.

Usagi datang bersama seorang anak kecil bernama Kota dan bersikeras agar Kota diikutkan satu tim dalam permainan. Meskipun banyak yang bersimpati, tetapi mereka takut kalah karena Kota dianggap sebagai penghambat permainan.

Menjelang akhir permainan Skakmat, dimana Tim Queen of Spades telah merebut sebagian pemain, Usagi harus membuat orang-orang mengerti bahwa ini tidak selalu tentang menang atau kalah, tetapi tentang menjaga nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup di dalam diri.

Dunia tidak akan layak untuk dijalani jika orang tidak peduli satu sama lain dan hanya memperhatikan kepentingan ego sendiri. Bahkan rela mengorbankan nyawa demi kepentingan bersama seperti yang di lakukan oleh Tatta yang  memotong tangannya untuk melepas gelang agar timnya menang melawan King of Clubs.

"Kau tak bisa sembarangan memimpin orang. Dengarkan perasaan mereka dan tunggu hingga mereka sadar." ~ Ginji Kyuma~

4. Menentukan Tujuan Hidup dan Alasan hidup.

Arisu dan Kyuma dalam Game King of Clubs. (Sumber Foto:cnnindonesia.com)
Arisu dan Kyuma dalam Game King of Clubs. (Sumber Foto:cnnindonesia.com)

Sebagian besar karakter utama Alice in Borderland memiliki suatu kekurangan di dunia nyata, baik itu empati, cinta, atau tujuan hidup. Arisu sedang menghadapi depresi dan tidak memiliki tujuan hidup yang menghabiskan waktunya dengan main game, Usagi menghadapi kesedihan kehilangan ayahnya, Tatta yang merasa dirinya tidak berguna dan Niragi yang selalu di bully oleh teman-temannya.

Ketika Arisu dan timnya memainkan game Osmosis dari King of Clubs, mereka dipaksa untuk menghadapi kebenaran dan mengetahui bahwa motif dari permainan tersebut tidak hanya untuk menimbulkan tantangan tetapi juga untuk membuat mereka mengetahui jati diri mereka yang sebenarnya.

Kyuma atau King of Clubs  mengatakan bahwa dunia game lebih nyata dari dunia sebenarnya. Dia percaya bahwa menghadapi kematian dapat mengubah karakter manusia. Tidak ada ruang untuk kemunafikan ketika hidup seseorang dipertaruhkan.

Seseorang mungkin berpura-pura menjadi orang bijak yang siap mengorbankan hidupnya demi orang lain. Permainan di Borderland akan membuktikan apakah yang di katakan itu benar atau salah.

"Kau tak akan pernah dan tak perlu menjadi sepertiku. Pilihan selalu ada di tanganmu. Semoga kau bisa segera menemukannya alasan untuk hidupmu yang sesungguhnya bukan alasan orang lain." ~Ginji Kyuma~

5. Melawan Ilusi Pikiran

Pada permainan terakhir dari Queen of Hearts, Arisu dan Usagi terkejut mengetahui bahwa menang atau kalah tidak berpengaruh pada hasil akhir permainan. Mereka hanya harus bertahan hingga menyelesaikan tiga set permainan croquet tanpa mengetahui tantangan apa yang akan dihadapi.

Queen of Hearts bernama Mira Kano adalah seorang Mastermind dan konspirator yang cerdik, yang pandai memanipulasi pikiran Arisu dan Usagi pada saat mereka break minum teh.

Arisu hampir terhipnotis ketika Mira mengatakan bahwa dia adalah terapis yang menangani Arisu setelah melihat teman-temannya meninggal di depan matanya saat menyeberang jalan di Shibuya. Arisu mulai merasa bersalah dan menganggap dirinya bertanggung jawab atas kematian Karube dan Chota.

Mira membuat Arisu percaya bahwa untuk bersembunyi dari traumanya, dia telah menciptakan permainan di dalam pikirannya. Semua adalah ilusi ciptaan Arisu dan bukan kenyataan.

Usagi berusaha menyadarkan dengan melukai tangannya, bahwa Arisu telah dimanipulasi oleh Mira, yang ingin mereka mengakhiri permainan. Pada akhirnya Arisu tersadar kembali dan memainkan set terakhir permainan qroquet dan berhasil mengalahkan Queen of Hearts.

Apapun yang kita lakukan, segala tindakan semua berawal dari pikiran. Realitas berdasarkan atas pola pikir. Kadang tanpa sadar kita telah di kendalikan oleh ilusi orang lain melalui berbagai dogma dan doktrin. 

Pikiran kita ter-distract oleh berita hoax atau hal-hal yang diyakini oleh banyak orang yang belum tentu kebenarannya. Perlunya kontrol pikiran kita untuk menjadi pengamat pikiran karena kita bukan pikiran itu.

"Kehidupan itu bagaikan permainan.Nikmatilah itu." ~Mira Kano~

Alice in Borderland  merupakan salah satu film bertema survival game yang berbeda dari sekian banyak tema sejenis yang pernah ada. Sebuah karya terbaik yang memberi banyak pesan dan makna bagi kita.

 Serial ini tidak hanya sukses di Jepang namun juga berhasil menempati posisi puncak top 10 serial non-bahasa Inggris Netflix di 90 negara termasuk di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun