Oleh : Rangga dea
kelompok 2 : Tribhuwana
Urgency Pembentukan Karakter dan Perilaku Etis pada Generasi Z
Generasi Z yaitu mereka yang lahir antara tahun 2000 hingga 2010, yang dimana mereka lahir di era teknologi suda berkembang dengan cepat. Sehingga mereka dari kecil suda dikenalkan dengan HP,TV,Komputer, dan berbagai alat canggih lainnya.Kemudahan akses informasi dan interaksi global secara daring telah membuat generasi saat ini lebih kritis dan lebih inovatif tetapi lebih rentan terhadap pengaruh negatif. Pembentukan karakter dan pengembangan perilaku etis terkait dengan pengembangan mental telah menjadi hal yang mendesak. Karakter yang baik mencakup integritas, tanggung jawab, empati, dan rasa hormat kepada sesama. Perilaku etis menjadi landasan di setiap level pengambilan keputusan, baik di ranah pribadi, sosial, maupun profesional. Pada masa sekarang, di mana imbalan pragmatisme dan budaya instan semakin kuat, ketiadaan pondasi karakter yang kokoh berpotensi menimbulkan krisis moral. Misalnya, penyalahgunaan media sosial, ujaran kebencian, penyebaran hoaks, dan perilaku berperilaku konsumtif secara berlebihan. Potensi yang dihadapi Gen Z bisa berupa Tekanan Media Sosial. Gen Z lebih cenderung untuk membangun "persona sosial" daripada diri sendiri karena kehidupan yang sepenuhnya terdokumentasi. Krisis Teladan Kurangnya teladan etis publik adalah masalah khas generasi ini. sangat sulit untuk meniru perilaku baik. Aliran Informasi yang Tidak Disaring, Akses terhadap perilaku negatif yang menyimpang seperti kekerasan, pornografi, dan ujaran kebencian, dapat mengarah pada adopsi perilaku menyimpang. Budaya Individualistik fokus pada diri sendiri sering kali mengurangi semangat kebersamaan dan kepedulian sosial. Strategi untuk Mendorong Komunitas dan Keagamaan Kegiatan sosial dan spiritual dapat membantu menanamkan rasa tanggung jawab moral terhadap orang lain. Untuk melindungi ruang publik, sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang etiket komunikasi digital. Kesimpulan Konstruksi karakter dan perilaku etis Generasi Z bukanlah pilihan yang dihadapi dengan kebutuhan fokus utama. Harus ada dasar moral yang tegas. Pentingnya pembentukan karakter dan Perilaku pada Generasi Z yaitu dengan memperkuat nilai-nilai etika pembentukan karakter yang kuat pada Generasi Z akan membantu mereka menginternalisasi nilai-nilai etika yang benar dan salah. Ini penting untuk memastikan bahwa mereka berperilaku dengan integritas dalam berbagai situasi, termasuk di lingkungan akademik, profesional, dan sosial. Lalu juga dengan Mengembangkan Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab Membentuk karakter yang kuat juga berarti membantu Generasi Z mengembangkan kepemimpinan yang bertanggung jawab. Mereka adalah generasi yang akan menghadapi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial. Dengan karakter yang baik, mereka dapat menjadi pemimpin yang peduli dan berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah ini. Lalu kita bisa Mengatasi Tantangan Teknologi dengan perlu belajar bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak, memahami dampaknya, dan melindungi diri mereka dari potensi bahaya online seperti kekerasan cyber, kebencian, dan pelanggaran privasi. Kita juga bisa Memupuk Empati dan Kepedulian Sosial hal ini Penting untuk mengajarkan Generasi Z tentang pentingnya empati dan kepedulian sosial. Mereka perlu memahami realitas sosial yang beragam dan belajar bagaimana bekerja sama dengan individu dari latar belakang yang berbeda untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Pada saat Pandemi COVID-19, banyak Generasi Z yang telah sadar bahwa menjaga kesehatan fisik itu tidaklah cukup melainkan juga harus menjaga kesehatan mental sehingga telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan secara fisik dan mental Generasi Z memiliki risiko tinggi mengalami stres dan kecemasan, terutama karena tekanan akademik dan sosial terlebih lagi pada saat pandemi Virus COVID-19 pada saat pandemi bisa menular dengan bebas melewati perantara udara, batuk, air liur bahkan sentuhan sehingga menyebabkan tekanan batin sosial bahkan bila tertular menyebabkan serangkaian komplikasi kesehatan. Sehingga pada pandemi COVID-19 banyak Generasi Z yang sadar bahwa kesehatan itu mahal harganya maupun fisik & mental. Pembentukan karakter dan perilaku etis pada Generasi Z merupakan kebutuhan yang sangat mendesak di era modern. Generasi ini tumbuh dalam lingkungan digital yang serba cepat, penuh kebebasan, sekaligus rentan terhadap pengaruh negatif. Tanpa landasan moral yang kuat, mereka dapat mudah terjerumus pada perilaku konsumtif, individualisme, penyalahgunaan media sosial, hingga menurunnya rasa empati dan tanggung jawab sosial. Karena itu, pendidikan karakter bukan sekadar tambahan, melainkan sebuah keharusan untuk menjaga arah perkembangan generasi muda agar tetap sesuai dengan nilai luhur bangsa dan agama. Generasi Z memiliki kelebihan berupa keterampilan teknologi, kreativitas, serta keberanian dalam mencoba hal baru. Namun, kelebihan tersebut harus diseimbangkan dengan nilai etika dan moral agar tidak menjadi bumerang. Integritas, kejujuran, disiplin, empati, serta kemampuan mengendalikan diri adalah fondasi yang perlu terus ditanamkan. Dengan pembiasaan perilaku etis sejak dini, generasi ini akan mampu menghadapi tekanan globalisasi tanpa kehilangan identitas dan akar budaya mereka. Tantangan terbesar adalah derasnya arus informasi dan masuknya budaya luar yang sering kali tidak sesuai dengan norma lokal. Oleh sebab itu, sinergi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah sangat penting dalam membimbing generasi ini. Keluarga perlu menjadi teladan utama dalam menanamkan nilai moral; sekolah harus mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam pembelajaran; masyarakat perlu menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan etis; sementara pemerintah dapat memperkuat regulasi serta menyediakan program pendukung agar generasi muda tetap berada di jalur positif. Selain itu, literasi digital juga memiliki peran penting. Generasi Z harus mampu memilah dan menyaring informasi, serta memahami etika dalam berinteraksi di dunia maya. Penggunaan teknologi sebaiknya diarahkan untuk hal-hal yang produktif, seperti inovasi, kolaborasi, serta membangun jejaring yang membawa manfaat sosial. Di sisi lain, kegiatan sosial, budaya, maupun keagamaan juga perlu diperkuat agar generasi muda memiliki rasa peduli, solidaritas, dan spiritualitas yang membimbing mereka dalam setiap tindakan. Dengan demikian, urgensi pembentukan karakter dan perilaku etis pada Generasi Z tidak dapat ditunda. Hal ini adalah investasi jangka panjang bagi keberlangsungan bangsa. Generasi Z yang berkarakter kuat dan berperilaku etis akan mampu menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan, menjaga persatuan, serta mendorong kemajuan bangsa. Mereka tidak hanya unggul secara intelektual dan teknologi, tetapi juga memiliki moralitas yang kokoh untuk menghadapi tantangan zaman. Dengan perpaduan kecerdasan digital dan kearifan moral, Generasi Z akan tumbuh sebagai generasi emas yang mampu berkontribusi nyata bagi peradaban dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI