Mohon tunggu...
Randy Jullihar
Randy Jullihar Mohon Tunggu... Scientist -

A scientist, Father, Husband,Writer, Story teller, Analizer and Open minded reader

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mengajarkan Anak Bahasa Inggris melalui Media TV Kabel

3 November 2017   11:09 Diperbarui: 3 November 2017   15:57 4805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://findhealthyblog.wordpress.com/

Berlatar belakang pendidikan tinggi di luar negeri, membuat saya berprinsip bahwa bahasa Inggris merupakan kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh setiap anak di Indonesia, termasuk anak saya. Pembiasaan dan pengenalan bahasa Inggris harus dimulai sejak dini. Kita tidak mau anak-anak kita bersusah payah berjuang menguasi bahasa asing tersebut di masa-masa sekolah seperti SMP atau SMA. Bahkan kita tidak mau seperti yang terjadi pada generasi-generasi kita, dimana  bahasa inggris menjadi kendala yang selalu muncul  pada bidang apapun yang sedang digeluti.

Para pakar edukasi dan neurologi menyebutkan bahwa kemampuan berbahasa merupakan kemampuan yang serupa dengan kemampuan berjalan pada anak. Kemampuan tersebut berhubungan dengan beberapa bagian otak tertentu yang dipengaruhi oleh kematangan nya. Jadi, anak secara alami sudah memiliki kemampuan berkomunikasi atau kemampuan berbahasa sejak lahir. Pembiasaan sejak dini merupakan alternatif yang tepat untuk melatih kemampuan bahasa anak.

Berdasarkan fakta tersebut, saya berpendapat bahwa kita sebagai orang tua hanya perlu memberikan inisiasi dan rangsangan-rangsangan tertentu untuk mempercepat kemampuan tersebut. Oleh karena itu, saya sebagai ayah dituntut untuk berfikir mengenai metode yang paling tepat untuk membiasakan bahasa Inggris pada anak saya. Karena, pembelajaran untuk anak, apalagi balita harus dengan konsep "menyenangkan" tanpa paksaan.

Setelah saya amati, ternyata media TV Kabel merupakan salah satu sarana yang tepat dalam menjawab hal diatas. Bagi para orang tua yang mempunyai kesibukan atau bagi orang tua yang kemampuan bahasa Inggris-nya kurang (karena bahasa Inggris bukan merupakan bahasa pengantar keluarga), maka TV kabel bisa dijadikan solusi untuk pembiasaan bahasa Inggris sejak dini pada anak-anak nya. Banyak channel luar negri yang memang dikhususkan untuk anak, mulai dari channel balita sampai channel remaja, dan tentunya berbahasa Inggris.

Hal yang menarik adalah, channel tersebut memang dikhususkan untuk target penonton usia tertentu, sebagai contoh Baby TV dengan sajian program-program untuk bayi yang memberikan pembelajaran seperti pengenalan bentuk, warna, bunyi dan sebagainya. Lalu Zoo Moo dengan target usia balita, menyajikan pembelajaran hewan atau nilai-nilai lain menggunakan objek hewan sebagai pengantar nya. Ada pula channel untuk anak diatas 5 tahun, sajian film kartun oleh Cartoon Network bisa menjadi pilihan, setidaknya lebih berbobot dibandingkan acara sinetron yang ada di beberapa TV lokal atau nasional. Melalu acara-acara berbahasa Inggris tersebut, anak akan terbiasa dengan beberapa kosakata bahasa inggris yang dia dengar dan tervisualisasikan di layar kaca.

Pertanyaan nya adalah apakah anak saya mengerti dengan apa yang iya tonton? apalagi berbahasa Inggris. Jawabannya mungkin ya, mungkin juga tidak. Di sini yang paling penting adalah anak terbiasa mendengar kosakata bahasa Inggris tersebut. Anak saya, dia sudah mengenal beberapa kosakata bahasa Inggris yang ter-influence dari program TV yang ditonton, tentunya dengan pengawasan dan pendampingan  orang tua. Misalkan, ketika saya bertanya, "Bird, bird, where is the bird ?", sontak dia berlari ke arah luar dan menunjuk burung yang ada di sangkar di rumah tetangga. Atau kata-kata lain seperti Kiss me, give me a hug, bye bye, no, look at me atau nama-nama binatang dan benda dalam bahasa Inggris akan dia respon sesuai dengan yang kita maksud atau reaksi yang kita harapkan.

Banyak sisi positif ternyata yang saya lihat dari metode belajar dengan TV kabel tersebut. Namun tak dapat disangkal bahwa semua teknologi memang selalu mempunyai dua sisi seperti mata uang, dampak positif dan dampak negatif. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan beberapa hal agar kita tidak terjebak oleh dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Saya sebagai orang tua selalu waspada terhadap dampak negatif  tersebut. Ada beberapa tips dan saran yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak negatif dari TV kabel untuk anak kita adalah:

  • Berikan program acara yang sesuai dengan usia anak
  • Dampingi anak ketika menonton, berikan penjelasan maksud dan nilai yang bisa diambil dari acara yang ditonton
  • Berikan jadwal atau batasan waktu menonton, seimbangkan dengan kegiatan atau aktifitas fisik seperti bermain bola, berlari-lari, menyusun balok dan lain-lain
  • Beri jarak yang cukup, jangan duduk terlalu dekat dengan TV
  • Jangan biasakan anak memegang remot TV, biar orang tua yang mengatur program maupun pengaturan lainnya
  • Ajak anak diskusi mengenai program yang ditonton baik pada saat menonton maupun setelah acara selesai.
  • Selalu matikan TV diluar jadwal menonton yang telah ditentukan.

Melalui pencegahan terhadap dampak negatif tersebut, kita bisa memanfaatkan teknologi yang ada menjadi sesuatu yang positif untuk anak kita. Selain pembelajaran yang disajikan melalui pesan-pesan moral di acara TV kabel tersebut, diharapkan anak kita akan menjadi pribadi yang bilingual, menguasai dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa asing (Inggris) yang akan menjadi modal dan bekal mereka kelak. Melalui metode pembiasaan dan pengenalan bahasa asing sejak dini ini, bahasa Inggris tidak akan lagi menjadi momok atau penghalang bagi kesuksesan anak-anak kita di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun