Bagaimanapun, siapapun dia, Emily tak ingin ada korban!
"Ha ha ha ha ha, lihat, kau hampir jatuh ke jurang!" Earth 'berbaik hati' memperingatkan lawannya yang tersudut karena kini semakin mundur ke arah dimana Earth tadi berada.
"Ah!" Vagano yang satu itu ternyata tak suka pada ketinggian. Dengan marah ia maju kembali mendesak Earth yang masih menangkis. Namun helm yang ia kenakan mulai terasa berat dan tak nyaman karena air.
"Haaaah! Aku akan buka helm ini karena menghalangiku!" Vagano itu membuka helmnya.
Ternyata Sky! Rambut pendeknya ternyata tak menguntungkannya dalam pertarungan ini, tetap saja rambutnya yang tebal menghalangi matanya.
Emily merasa jantungnya berdebar-debar karena mendapat firasat, ajal seseorang semakin dekat!
"Oh, itu kau kakak tengah. Yang dua ekor kudanya sudah kulukai dan kubunuh!" ejek Earth sambil tertawa-tawa.
"Sial benar !!! Kau memang adik terkutuk yang seharusnya tak pernah hidup saat dilahirkan!"
Earth tak menunda-nunda lebih lama. Ia maju memanfaatkan kelengahan Sky yang sedang dilanda emosi akibat teringat pada kuda-kudanya yang bernasib malang.
Didorongkannya tangannya untuk menghujam dada Sky.
Namun... "TRANG!"