Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tidak Asal Menulis, Tidak Asal Jadi Penulis Novel Online! Baca Dulu Peringatan Ini!

31 Desember 2022   08:32 Diperbarui: 31 Desember 2022   08:35 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja saya baca di sebuah media nasional berita yang merupakan iklan advertorial dari sebuah platform novel online.

"Novel online merupakan profesi yang menjanjikan di 2023, dengan pendapatan yang bisa jauh lebih besar daripada pekerjaan yang Anda jalani saat ini!"

Kurang lebih itu intinya. Belum lagi dijanjikan akan diberikan pelatihan menulis dan bimbingan serta materi kepenulisan.

Benar sekali, kita bisa mulai menulis apa saja mulai kapan saja tentang semua yang kita inginkan.

Namun sebelum itu, jangan buru-buru gembira dulu dan buru-buru menulis, pertimbangkanlah hal-hal berikut ini.


1. Menulis butuh dua modal utama yaitu minat dan kecintaan tulus pada literasi.

Tanpa ingin mengenal dunia literasi, tak akan ada yang dapat menulis!

Cara termudah untuk mengenal literasi adalah membaca.

Banyak penulis yang sudah berhasil secara wah di mata dunia namun enggan membaca.

Ibarat juara renang dunia yang enggan pada air. Jika tak suka air, bagaimana mungkin bisa berenang? Patut dipertanyakan darimana ia peroleh gelar kejuaraan renangnya!

Hanya ikut kelas menulis sebenarnya belum cukup. Terjun langsung dengan membaca, tentunya karya yang sudah pasti bermutu, kredibel dan minim tipo.

Bermutu bukan berarti yang best seller atau sudah difilmkan, lho! Melainkan yang berhasil menyentuh hati pembaca seperti Anda, diterakan secara jujur dan lugas, serta cukup rapi dalam penulisan.

2. Menulis, sayangnya, tak bisa sembarangan dan semau kita! Walau kita pada dasarnya bebas dan memiliki hak asasi untuk berpendapat, namun ada batas-batas tak terlihat bernama kaidah, norma, akhlak, moral, dan perasaan. Banyak penulis hanya menargetkan uang dan cuan semata-mata dan berusaha mendobrak batasan-batasan tak terlihat ini. Menuliskan kata-kata kotor dan kasar yang tak layak ucap dan tera, tak elok diketahui dan diulangi anak-anak karena dianggap lucu, misalnya.

"Anak-anak? Novelku 'kan hanya untuk dewasa! Jika ada anak kebobolan baca, ya salah orang tua mereka, dong!"

Kita tak pernah akan bisa mengatur dan menentukan siapa pembaca kita. Tak peduli jika kisah sudah dibatasi rating, usia dan kunci. Sama seperti produk apapun yang bisa didapatkan lalu dikonsumsi siapapun (walau bukan pembelinya), demikian pula literatur.

3. Bukan masalah boleh tak boleh, silakan saja berkreasi dan berimajinasi. Namun patut diingat jika tindakan plagiasi, amati tiru modifikasi (ATM) dalam sebuah karya seni bukanlah hal yang etis dan elok. Hargailah hasil karya dan ide orang lain. Carilah inspirasi dari alam, pengalaman, kisah nyata, dan karya lain. Namun jangan ambil mentah-mentah dan ganti nama tokoh, ubah setting dan alur sedikit, dan lain-lain saja dengan kisah yang nyaris sama.

 Seyogyanya kita coba berkarya dari hati kita, swadaya dan swakarsa, mandiri dan berani.

Selamat menyambut 2023, semoga bisa jadi bahan refleksi dan renungan bagi kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun