Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menulis Bisa Tanpa Target, Namun Tetap Butuh Tujuan, Apa 'Sih Bedanya?

12 Desember 2022   14:22 Diperbarui: 14 Desember 2022   04:14 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

Menulis seringkali dikaitkan dengan berbagai target (goal) alias poin-poin apa yang ingin dicapai si penulis. Yang dimaksud target di sini adalah jumlah kata, berapa karya atau artikel yang dibuat, dan lain sebagainya. Kadang memang target itu perlu. Mungkin agar lebih memotivasi, buat semangat, memacu dan mencambuk diri, dan lain sebagainya

Namun salah besar jika target dijadikan beban ala kejar setoran. Misalnya seperti determinasi dan pola pikir dengan target seperti di bawah ini:

Baca juga: Viral

1. "Si A bisa nulis 2000 kata, aku harus bisa 5000 kata!"

Nulis tidak bisa dipaksakan. Setiap penulis memiliki kapasitas dan waktu masing-masing.

2. "Si A bisa dapat 200 dolar sebulan, aku harus bisa 500 dolar!"

Nulis jika hanya demi mengejar uang, sesungguhnya takkan terasa nikmat. Bukankah kita bekerja dalam bidang apapun bukan hanya demi gaji? Jikalau ya, sungguh sayang sekali jika waktu dan proses sebuah pekerjaan tidak dinikmati.

3. "Si A karyanya yang mainstream itu laku keras, aku juga harus bisa menulis ala mainstream!"

Mainstream itu apa? Dalam penulisan fiksi misalnya bisa dicontohkan 'ala-ala' konflik rumah tangga, perselingkuhan, poligami, jurang si kaya - si miskin, kekuasaan/kesempurnaan berlebihan, dan lain sebagainya. Tidak semua penulis menyukai dan bisa menguasai penulisan ala mainstream. Kadang karena sudah terlalu banyak yang menulis demikian, yang ada malah jadi jenuh sendiri.

Bagaimanapun, seorang penulis tetap butuh tujuan. Berbeda dengan target, tujuan adalah destinasi alias garis akhir yang dicapai. Di sini saya misalkan beberapa tujuan menulis kita di Kompasiana.

1. Berusaha mencapai minimal 3000 views unik per bulan. Caranya, sehari rata-rata targetkan 100 views saja. Saya pribadi rasa 1-5 artikel cukup. Bisa lebih, puji syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun