Mohon tunggu...
Corner of Randomness
Corner of Randomness Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang!

Blog dari seorang mahasiswa Ilmu Gizi tentang makanan dan topik lain yang terkait.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Sejarah Panjang Tomat

14 Oktober 2017   21:31 Diperbarui: 14 Oktober 2017   22:09 3489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : Express.co.uk)

Kata "tomat" bagi kita barangkali sudah jauh dari asing. Tanaman buah yang memiliki nama ilmiah Solanum lycopersicum ini dapat kita jumpai sehari-hari dalam segala macam hidangan, baik dalam bentuk mentah, saus, jus, dan lain-lain. Wajar saja, banyak sudah tulisan yang telah dibuat tentang tomat, baik dari segi budidaya, kuliner, nutrisi, ataupun sekedar fakta tentang statusnya sebagai buah atau sayur dan juga kekerabatannya dengan kentang dan terung.

Artikel ini sendiri akan membahas tentang sejarah tomat, topik yang meskipun telah dibahas dalam beberapa tulisan lain, belum dituliskan selengkapnya.

Meski penggunaannya sekarang terkenal dalam masakan Italia dan Spanyol, tanaman tomat itu sendiri berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian barat, yang salah satunya sekarang berada di wilayah Mexico. Tanaman tersebut didomestikasi oleh penduduk lokal dari kerabat liarnya, dengan budidaya awalnya sudah dimulai pada abad sebelum masehi. Tidak seperti saat ini, tomat pada waktu itu masih berbentuk buah kecil, seperti tomat ceri, dan tersedia dalam berbagai warna.

(Sumber : www.openmarket.org)
(Sumber : www.openmarket.org)
Kata tomat itu sendiri berasal dari kata  Spanyol "tomate" yang berasal dari kata Aztec "tomatl". Namun, sebenarnya kata tersebut merujuk pada buah tomatillo atau ciplukan yang meskipun mirip dan sekeluarga, berbeda jenis. Kata untuk tomat yang kita ketahui sekarang dalam bahasa Aztec adalah "jitomate".

(Sumber : http://www.storey.com/books/epic-tomatoes/)
(Sumber : http://www.storey.com/books/epic-tomatoes/)
Baru pada awal abad ke 16, para pendatang dari Spanyol membawa kembali tanaman tomat bersama mereka. Perkembangannya cukup cepat, namun baru dapat diterima di Italia sebagai bahan makanan pada abad berikutnya. Sebelumnya, tomat dianggap sebagai tanaman hias dan tidak banyak dikonsumsi.

Untuk di Asia sendiri seperti di Indonesia, tomat datang tidak lama setelah penyebarannya ke Spanyol melalui Filipina.

Benar terdapat anggapan pada saat itu di masyarakat Eropa bahwa tomat beracun seperti yang telah disebutkan pada beberapa artikel lain, dan memang benar hingga sekarang untuk daun dan batangnya.

Namun, hal tersebut lebih umum terjadi pada abad 17 hingga 18 di Inggris dan Amerika Serikat yang pernah merupakan wilayah koloninya. Selain keasamannya yang melarutkan timbal dari piring yang pada saat itu sering mengandungnya, penyebab lain dari anggapan tersebut adalah tulisan seorang penulis dari Inggris.

Meskipun tulisan itu sendiri mengambil kebanyakan informasi dari tulisan sebelumnya yang mengandung beberapa kesalahan, dan didalamnya sendiri tidak menyebut bahwa buah tomat beracun, anggapan tersebut tetap melekat dalam pandangan banyak orang Inggris dan Amerika Serikat. Pada waktu yang bersamaan, tomat sudah diterima di masyarakat Italia dan Spanyol, dan memicu berbagai inovasi dalam masyarakat setempat.

Hingga kini, tomat sudah terkenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Setelah perjalanannya yang panjang selama berabad-abad dan bentuknya yang sudah jauh berbeda dengan dahulu, buah tersebut telah dan masih umum bagi banyak orang hingga kini.

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun