Kisruh Partai Demokrat membawa babak baru. SBY yang diistilahkan turun gunung lantas menunjuk hidung Moeldoko sebagai yang akan mengambil alih Demokrat.
Setelah isu kudeta yang dipakai AHY, kini SBY memakai kata " Not For Sale"
Maksudnya Partai Demokrat tidak dijual berapapun harganya.
Sepintas lalu istilah ini membingungkan, lebih bingung dari istilah " kudeta"
Menjual dan membeli ada sebuah transaksi. Bagi yang menjual dan pembeli tentunya ada transaksi yang masuk dan keluar. Ada untung dan rugi dalam istilah "bisnis"
Mungkin ini suatu kalimat sindiran dari Ketua Majelis Tinggi Partai yang marah.
Ada pihak yang ingin memiliki Partai Demokrat untuk kendaraan politik. Mungkin untuk 2024. Jadi SBY tidak menjual, berapapun harganya.
Kalimat ini tentunya menjadi amunusi atau "perhatian" bagi pesaing. Baik bagi pihak luar ataupun para mantan PD.
Partai Demokrat mau dijual, siapa yang mau beli, kata Ruhut yang aktif di PDIP.
Moeldoko juga nampaknya dongkol,
" ..Jangan menekan-nekan saya dan saya ingin mengingatkan semuanya ya," ingatnya. Ia menegaskan, dirinya memiliki batas kesabaran. "Karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini," tegasnya