Ada perseteruan setelah itu, Â beberapa kali tidak dilibatkan dalam rapat-rapat pengambilan kebijakan di bidang politik dan keamanan yang menjadi tugasnya.Â
Alm. Taufiq Kiemas menyebut SBY sebagai "jenderal kekanak-kanakan" karena mengadukan masalah internal pemerintahan ke wartawan.
SBY kemudian memilih keluar dari Kabinet Gotong Royong.
SBY mundur diiringi simpati Publik. Simpati berbuah  populer "SBY dan Partai Demokrat"
Pada 2004, SBY terpilih menjadi Presiden RI mengalahkan Megawati. SBY  sampai berlanjut keperiode berikutnya 2009.
Serupa tapi tak sama, Â AHY Â bereaksi, mengungkap sesuatu yang ada di partai.
Isu '"kudeta "yang mengangkat citra dan meraih simpati . Simpati bisa saja "AHY " jadi idola kaum milineal yang ingin melihat kaum muda tampil.
Partai oposisi dilihat oleh masyarakat sebagai pihak yang kurang bertenaga, PKS tidak banyak dilirik masyarakat khususnya kaum muda.
Partai Demokrat bisa jadi mengambil alih posisi itu.
Jika "AHY" konsekwen, partai demokrat mungkin bisa jadi alternatif yang akan diambil pihak yang berseberangan dengan pemerintah.Â
Plus minusnya tentu ada.Ini tampak dari gejolak partai Demokrat saat ini.