Judulnya mungkin sedikit bombastis, mengambil sedikit arti yang mungkin bisa diartikan sebagai,"AHY " Ditelikung (dibuat tak bergerak/lengser') Â Urung ( tidak jadi/tidak bisa) atau limbung (goyah) kedudukan dan posisinyanya.
Partai Demokrat kini menjadi sorotan setelah AHY mengirimkan surat  kepada Presiden bahwa ada orang dekat lingkungan istana akan mengkudeta AHY sebagai ketua partai.
Sorotan itu secara tidak langsung menunjuk Moeldoko Kepala Staf Presiden Jokowi. Â Apakah lingkaran istana terlibat ? Agar posisi pemerintahan lebih mantap ?
Meski Moeldoko tidak secara jelas membantahnya , pejabat KSP itu menanggapi dengan santai meski sedikit gagap. Ia mengakui ada pertemuan dengan beberapa tokohÂ
Pasaran menjadi semakin panas, ketika mantan panglima era SBY itu mengeluarkan statement , agar jangan melibatkan presiden Jokowi .
Bukannya bola ada pada AHY,tapi berita terakhir karangan bunga semarak dukungan kepada Muldoko .Â
Puluhan karangan bunga yang berasal dari berbagai organisasi hingga kalangan pengusaha dan warga masyarakat itu memenuhi pekarangan kediaman mantan Panglima TNI, di Jalan Terusan Lembang, Menteng Jakarta Pusat 11/02/21 mendukung Moeldoko .
Ini buntut peristiwa beberapa hari sebelumnya, riak dan opini demi opini dan komentar , Â kini ada spanduk "maju terus Pak Moeldoko, salah satu putra terbaik bangsa," bunyi salah satu pesan dalam karangan bunga yang dikirim ke rumah Moeldoko.
Ini pertanda apa ? Semenjak AHY diserahi tugas menjadi ketua partai "angin"berguncang di pusaran partai Demokrat.Â
Entah apa.yang salah, satu persatu tokoh DEMOKRAT loncat pagar. Dimulai dari terbentuknya partai baru, partai Era Masyarakat Sejahtera, atau disingkat Partai Emas, yang diketuai oleh Mischa Hasnaeni Moein mantan Demokrat.
Bisa disebut sebagai partai tempat berlabuh kader partai Demokrat yang merasa dirugikan , setelah Max Sopacua masuk dan ikut partai ini akhir tahun lalu sambil melepas jaket Demokratnya.