Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya, Imlek, dan Daya Tariknya

10 Februari 2021   00:10 Diperbarui: 10 Februari 2021   11:52 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Aksi barongsai dalam perayaan imlek di Bandung Zoological Garden.* /Novianti Nurulliah/PR/)

Waktu kecil, saya belum pernah melihat acara barongsai. Pemerintahan orde baru melarang acara ini. 

Kini semarak melihat kemeriahan Imlek sebelum Covid-19 dan  Gus Dur mengizinkan.

Masa pandemi corona saat ini,  pastinya  tidak semeriah dahulu.

Menurut legenda negeri tirai bambu , rakyat Cina diteror oleh raksasa yang dikenal dengan nama Ni Nian disekitar gunung.

Ni nian memangsa manusia dan hewan ternak. Penduduk jadi waswas dan ketakutan.

Namun ketika suatu hari sang naga" Ni Nian"  lari terbirit-birit setelah melihat seorang anak kecil memakai baju merah.

Warna merah sangat identik dengan Imlek,  melambangkan kejayaan dan kemakmuran. Kekuatan dan keberanian.

Peristiwa itu menjadikan mereka percaya dapat mengusir Nian .

Di Daratan China sendiri, perayaan Imlek ini disebut sebagai “chunjie” yang berarti festival menyambut musim semi. 

Karena Indonesia tidak punya musim semi maka sebutan “chunjie”  tidak umum. Kata Imlek yang populer.

Saudara  kita cina keturunan,  sering menyebut Tahun Baru Imlek sebagai “sincia”. Dari dialek Hokkian; “xin zheng” atau “sin ceng”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun