Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bukan sekadar taman hiburan biasa; ia adalah cerminan keberagaman budaya Indonesia yang mempesona. Di antara berbagai anjungan yang memikat, Anjungan Sulawesi Selatan menonjol dengan pesona dan kekayaan budayanya yang tak terlupakan.
"Anjungan Sulawesi Selatan adalah jendela yang membuka dunia untuk mengenal keindahan dan keunikan budaya Sulawesi Selatan," ungkap Irfan Yusuf, pakar seni dan pelatih di Anjungan ini, mengungkapkan esensi dari tempat tersebut. "Dengan sentuhan sejarah dan kegiatan rutin yang menarik, kami berusaha menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung."
Dengan akar yang menjalar jauh ke masa lalu, Anjungan Sulawesi Selatan memulai perjalanan magisnya dengan inisiatif luar biasa dari Ibu Siti Hartinah, istri Soeharto, bersama 27 ibu gubernur pada zamannya. "Kami bangga menjadi salah satu pionir pembangunan di Pulau Sulawesi," tambah Irfan, "dan hingga kini, Anjungan Sulawesi Selatan tetap menjadi gerbang masuk bagi pesona Sulawesi."
Setiap langkah di Anjungan Sulawesi Selatan adalah penyelamatan kebudayaan yang hidup. Setiap Senin dan Jumat, pengunjung disuguhi pertunjukan tari khas Sulawesi Selatan yang memukau, sementara di belakang panggung, para pemuda menghidupkan alunan musik tradisional yang memukau.
Tak hanya sebagai tempat hiburan, Anjungan Sulawesi Selatan juga menjadi panggung bagi pameran UMKM bulanan. "Ini adalah kesempatan bagi para pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produk mereka di Jakarta," jelas Irfan. "Kami berharap dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan."
Daya tarik yang tak terbantahkan adalah pesona visual Anjungan Sulawesi Selatan. Perahu Pinisi yang megah berjejer di pintu gerbang, menarik pengunjung ke dalam pengalaman sejarah yang tak terlupakan. "Perahu Pinisi adalah simbol keperkasaan perahu tradisional Sulawesi Selatan," ungkap Irfan, "dan kisahnya bahkan mencakup pelayaran Galileo Galilei."
Namun, yang membuat pengunjung terpesona adalah kehadiran rumah Tongkonan megah yang mewakili kekayaan arsitektur Toraja. "Di dalamnya, pengunjung dapat merasakan kehangatan tradisi dan kehidupan sehari-hari masyarakat Toraja," kata Irfan, sambil menjelaskan esensi dari rumah adat tersebut.
Anjungan ini juga menawarkan pengalaman museum hidup yang menggugah rasa ingin tahu. Museum Toraja memamerkan kekayaan budaya dan tradisi, sementara Museum Langkoa membawa pengunjung pada perjalanan melalui sejarah kerajaan Gowa Sultan Hasanuddin. "Kami ingin memastikan bahwa setiap pengunjung merasakan kedalaman sejarah dan kekayaan budaya Sulawesi Selatan," tegas Irfan.
Dalam pandangan masa depan, Anjungan Sulawesi Selatan terus menjadi penjaga warisan budaya dan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakatnya. "Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi, kami yakin Anjungan Sulawesi Selatan akan terus menjadi destinasi yang menarik bagi pengunjung dari seluruh penjuru dunia," ungkap Irfan dengan penuh keyakinan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI