Mohon tunggu...
Ramdan Febrian
Ramdan Febrian Mohon Tunggu... Jurnalis - Buruh tulis

Penulis dan penerjemah. Fokus di bidang sosial dan sains.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Nilai-nilai Kesenian Kuda Renggong dari Gempuran Globalisasi

27 Februari 2020   10:05 Diperbarui: 27 Februari 2020   16:42 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masih menurut Gustianingrum dan Affandi (2016), globalisasi bisa berdampak positif untuk menyelesaikan segala kebutuhan manusia lewat kemajuan teknologinya. Namun, "juga bisa berdampak negatif ketika globalisasi dapat mengikis kebudayaan yang menjadi ciri khas dari suatu bangsa," tulis Gustianingrum dan Affandi.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat bahwa globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan. Misalnya hilang budaya asli suatu daerah atau suatu negara, terjadi erosi nilai-nilai budaya, menurun rasa nasionalisme dan patriotisme, hilang sifat kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan diri, gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat kita.

"Sejalan dengan perkembangan zaman itu pula, keberadaan nilai-nilai budaya Sunda seperti dalam penelitian ini mulai tergeser fungsi dan peranannya di dalam masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah karena terhambatnya proses transfusi dari generasi tua kepada generasi selanjutnya," tulis Gustianingrum dan Affandi (2016).

Menyadari hal itu, pemerintah terus mengupayakan pelestarian Kuda Renggong.

Tahun 2019, Kementerian Pariwisata RI dan Pemerintah Kabupaten Sumedang menyelenggarakan festival bertajuk Hardfest Pesona Jatigede. Acara yang diselenggarakan di Tanjung Duriat Desa Pajagan Kecamatan Cisitu itu disaksikan langsung oleh Menteri Pariwisata pada periode itu Arif Yahya dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.

Dalam acara akbar itu sekitar tiga ratus ekor Kuda Renggong mentas di area Bendungan Jatigede Sumedang. Tujuannya untuk mengembangkan wisata di Sumedang, termasuk melestarikan budaya Kuda Renggong.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten juga mengatakan tengah mempersiapkan hak paten seni Kuda Renggong sebagai seni khas Sumedang.

"InsyaAllah kita sedang mempersiapkan (hak cipta) seni kuda renggong kemudian sudah dirintis. Kudang renggong menjadi betul-betul hanya milik Sumedang yang terus kita kembangkan dan kita majukan," kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir ketika diwawancara Kang Krisna lewat akun Youtubenya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun