Mohon tunggu...
M. Jundurrahmaan
M. Jundurrahmaan Mohon Tunggu... -

seniman kawakan dari bawah tanah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negaraku, Negaraku

7 Juni 2017   22:20 Diperbarui: 7 Juni 2017   22:36 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Negaraku, persetan dengan seluruh dirimu

Ketika aku bermandikan dalam cairan iklan-iklan televisi yang bersimbah peluh

Sampai suatu saat nanti di kedua tangan kita, terdapat sebuah impian untuk

Dipenuhi walaupun, tak harus ada yang bertanya kepadaku

Seberapa banyak untung gaji yang kudapat nantinya dari terkatung-katung

Dibalik ruas kotak berbahan semen terpernis keabu-abuan, kantong

Di kelopak dan bawah kedua mataku makin meneriakkan

Yang kudapatkan dari bekerja duapuluh empat jam

Negaraku, persetan dengan seluruh dirimu

Walaupun membicarakan dirimu, aku tetap kembali untuk bersimpuh

Sebagaimana pula para Bapa dan pendetanya mendoakan Yesus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun