Mohon tunggu...
Rama Hadyan Ario Wibowo
Rama Hadyan Ario Wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

RI Terancam Resesi, Perlukah Masyarakat Khawatir?

12 Januari 2023   09:24 Diperbarui: 12 Januari 2023   09:27 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ekonomi global akhir-akhir ini mengalami lonjakan harga pada sektor pangan dan energi yang cukup tinggi. Lonjakan tersebut yang membuat kekhawatiran negara-negara global akan terjadinya inflasi dan krisis global. Krisis global akan membuat negara-negara global lebih waspada akan tekanan inflasi yang terus naik dan resesi. Lonjakan tersebut yang menyebabkan kondisi ekonomi negara-negara global mengalami naik turun dan terus bergejolak dan terombang-ambing. Terombang-ambingnya ekonomi ini yang akan menyebabkan terjadinya krisis. 

Belakangan ini banyak sekali berita dan media yang mengabarkan akan terjadinya resesi global dan Indonesia menjadi salah satu negara yang terancam apabila terjadinya resesi global. Seperti yang dilansir oleh Tempo.com, Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani menuturkan bahwa salah satu pontensi yang menjadi pemicu resesi global adalah dari cerminan dana International Monetery Fund (IMF) yang pada tahun 2023 hanya 2,7 persen pertumbuhannya. Angka ini turun dari tahun sebelumnya yaitu 3,2 persen, hal ini dapat memicu terjadinya resesi ekonomi dan dampak nya  sangat merugikan bagi perekonomian Indonesia.  

Selain dana International Monetery Fund (IMF) yang diperkirakan hanya tumbuh 2,7 persen di tahun 2023. Dalam jurnalnya Yobel Rayfinando 2022, Isu akan terjadinya resesi juga dipicu dengan adanya kenaikan suku bunga Amerika Serikat. Naiknya suku bungan tersebut akan mempengaruhi negara-negara yang berkembang karena nilai untuk pinjaman akan meningkat. Selain naiknya suku bunga, penyebab lainnya juga diakibatkan dari kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang hingga sekarang belum selesai. Invasi militer yang dilakukan oleh Rusia menyebabkan naiknya tensi global terhadap perekonomian. Karena secara signifikan perekonomian global akan terguncang yang ditandai naiknya harga energi seperti minyak mentah dan harga pangan secara global.  

Indonesia sebagai negara berkembang sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman resesi pada tahun 2023 ini. International Monetery Fund (IMF) memprediksikan pertumbuhan ekonomi indonesia pada tahun ini masih dihantui oleh gejolak geopolitik global yang mempengaruhi ekonomi global secara keseluruhan. Pada kuartal II tahun 2022 ekonomi Indonesia tumbuh dengan progresif yang berada di angka 5,4%. Pertumbuhan ekonomi di angka 5,4 persen adalah tingkat kenaikan produk domestik bruto (PDB) dari suatu negara selama periode tertentu. Angka ini dianggap sebagai indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi di angka 5,4 persen dianggap cukup baik dan diatas rata-rata pertumbuhan global. Namun, dengan adanya ketidakpastian ekonomi global, naiknya suku bunga AS dan kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan kondisi ekonomi bergejolak, membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 diprediksi mengalami perlambatan dan penurunan. Dengan memperhatikan isu-isu yang terus berkembang dan tanda-tanda mengenai ancaman resesi global tahun 2023 ini, Indonesia harus berhati-hati dalam membuat dan menetapkan kebijakan ekonomi di Indonesia supaya dapat meminimalisir dampak dari resesi yang terjadi di tahun 2023 ini.  

Apakah Indonesia Akan Mengalami Resesi ?

Melihat kondisi ekonomi negara Indonesia saat ini, indonesia masih dalam penguatan pertumbuhan ekonomi tahun 2022. Seperti halnya yang dilansir pada Portal Kementerian Keuangan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih stabil dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 tetap di 5,3 persen dan proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 akan berada pada 5,0 persen. Meskipun masih cenderung stabil dan pertumbuhan ekonomi masih berada di angka 5,0 persen, namun masih diperlukan koordinasi dari semua elemen masyarakat untuk tetap mewaspadai akan terjadinya resesi global. Untuk itu masyarakat harus melek ketika kondisi ekonomi indonesia atau global mulai mengalami penurunan yang disebabkan oleh berbagai permasalahan.  

Bagaimana sih cara meminimalisir dan mengatasi dampak dari resesi ini ?

Untuk meminimalisir dampak dari ancaman resesi 2023 ini untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah harus jeli dalam mengatur perputaran uang dan pengeluaran yang digunakan. Oleh karena itu, terdapat beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk meminimalisir dan mengatasi  dampak dari ancaman resesi 2023.

Pertama, menambah penghasilan diluar gaji bulanan. Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah dengan mencari peluang dengan memanfaatkan waktu luang untuk mendapatkan penghasilan. Hal tersebut bisa dengan cara membuka usaha rumahan, usaha sampingan, jualan online, content creator yang tidak mengganggu pekerjaan utama dan menjadi freelancer dibidang tertentu. Karena dengan memiliki beberapa sumber penghasilan akan menjadi backup pekerjaan utama yang kemungkinan akan terkena dampak ancaman resesi global 2023.  

Kedua, mengasah dan terus meningkatkan skill sesuai dengan passion dan kemampuan. Hal ini akan menjadi nilai utama untuk bisa meminimalisir dampak ancaman resesi global. Karena dengan meningkatkan skill dan kemampuan akan menjadi modal atau aset utama untuk berkarya dan membuat inovasi baru serta terobosan baru ketika ekonomi terus mengalami penurunan. Seperti halnya bidang desainer, editor dan jasa lainnya yang hanya digunakan dengan mengandlakan skill-skill tertentu.  

Ketiga, Berani berinvestasi sejak dini. Investasi menjadi hal menarik ketika banyak kalangan muda sekarang yang terjun ke dunia investasi. Investasi menjadi salah satu upaya untuk menghadapi ancaman resesi global. Investasi bisa dimulai dari mana saja, karena pada dasarnya investasi adalah cara menempatkan dana pada sebuah aset dengan tujuan untuk mendapatkan peningkatan nilai aset diwaktu tertentu. Investasi bisa mulai dengan investasi saham, properti, reksadana dengan berbagai aplikasi yang sekarang bisa memudahkan orang-orang untuk memulai investasi.  

Keempat¸ mengatur ulang pola pengeluaran untuk kebutuhan hidup. Mengatur ulang berarti menerapkan kebiasaan baru yang lebih teratur dalam pemakaian uang untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan menerapkan pola yang baik maka akan mempengaruhi kita dalam menggunakan uang supaya lebih bijak. Apalagi ketika menghadapi ancaman resesi global 2023. Penggunaan uang akan sangat pengaruh terhadap kelangsungan hidup selama ancaman resesi masih ada.

Dari uraian di atas, apabila dengan adanya kerja sama dari berbagai sektor dan elemen masyarakat di Indonesia serta didukung dengan kebijakan ekonomi yang baik, maka Indonesia akan menjadi negara kebal akan resesi tahun 2023 ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun