Mohon tunggu...
Ramadianto Machmud
Ramadianto Machmud Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism

Email: ramadianto.machmud@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelangi Abu di Hari Rabu

16 Mei 2021   22:34 Diperbarui: 16 Mei 2021   22:36 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pelangi abu/reuters.com

Jiwaku meronta-ronta
Akan dirimu yang tak berdaya
Meratapi kabut berwarna kelabu
Sangkaan 'ku pelangi di hari rabu

Pelangimu t'lah lama sirna
Di atas langit-langit rumahmu
Entah apa sebabnya
Kau terus merindu

Anak-anakmu tak lagi ceria
Bernyanyi lantang di lapangan terbuka
Seolah-olah hanya bayangan
Dalam balutan genggaman

Dalam diam 'ku lihat kekuatanmu
Tegarnya meratapi sesuatu
Bukan tiba-tiba tak ada
Tapi sudah tak bernyawa

Apakah kau buta?
Mengapa kau tuli?
Apakah kau lupa?
Itukah pelangi?

Tenanglah, hai jiwaku
Belumlah waktumu
Semua pasti 'kan bertemu
Saat pelangi di hari rabu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun