Jiwaku meronta-ronta
Akan dirimu yang tak berdaya
Meratapi kabut berwarna kelabu
Sangkaan 'ku pelangi di hari rabu
Pelangimu t'lah lama sirna
Di atas langit-langit rumahmu
Entah apa sebabnya
Kau terus merindu
Anak-anakmu tak lagi ceria
Bernyanyi lantang di lapangan terbuka
Seolah-olah hanya bayangan
Dalam balutan genggaman
Dalam diam 'ku lihat kekuatanmu
Tegarnya meratapi sesuatu
Bukan tiba-tiba tak ada
Tapi sudah tak bernyawa
Apakah kau buta?
Mengapa kau tuli?
Apakah kau lupa?
Itukah pelangi?
Tenanglah, hai jiwaku
Belumlah waktumu
Semua pasti 'kan bertemu
Saat pelangi di hari rabu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!