Mohon tunggu...
Ramadianto Machmud
Ramadianto Machmud Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism

Email: ramadianto.machmud@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kehebatan di Balik Kata-kata

29 April 2021   23:01 Diperbarui: 8 Mei 2021   15:22 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Puncak Tampusu Kota Tomohon/dokpri

Halo guys! Ternyata setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita dalam bentuk ucapan, memiliki kekuatan besar.

Saking besarnya kekuatan dari sebuah kata-kata, tak ada satu pun kekuatan lain yang bisa menghentikannya, selain kita sendiri...guys!

Bayangkan aja, guys?! Orang-orang hebat diluar sana, para pembesar negeri, politikus, motivator, pemuka agama, tokoh-tokoh besar, buzzer, influencer, khususnya orang tua, menggunakan kata-kata mereka sebagai pengingat bagi kita. Siapa, apa dan bagaimana mereka.

Gak cuman itu, guys! Mereka mampu bermain-main dengan kata. Sesederhana mungkin kata yang digunakan, agar kita yang mendengarkan mampu menyerapnya. Tujuannya, supaya apa yang mereka sampaikan, bisa diterima dengan baik.

Namun ada satu hal yang sering dilupakan, yakni letak kekuatan dari kata-kata itu, guys!

Seorang anak yang sedang mencari jati diri, butuh dukungan dari orang-orang terdekatnya, terlebih perhatian orang tua. Bentuk kasih sayang orang tua ke anak, salah satunya dengan kata-kata, guys!

Kata-kata seorang motivator adalah emas di kuping para pendengarnya. Lelucon seorang komedian merupakan kunci borgol dari segala kebosanan hidup.

Apalagi dalam suatu hubungan khusus (pacaran, pernikahan), kata-kata sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas hubungan. Walaupun menjalaninya dengan LDR... Hehehe ingat zaman pacaran dulu, guys!!!

Kalimat penyemangat seorang pemimpin ditengah-tengah peperangan, dianggap sebagai obat kuat bagi prajuritnya. Meskipun, realitanya kemenangan sulit dicapai. Faktanya, nyawa jadi taruhannya.

Ada lagi nih, guys! Coba deh bayangin, jika pertandingan sekelas liga champion, tak ada komentator yang menggiring alur pertandingan, menerjemahkan keseruan yang sedang terjadi di lapangan, gimana tuh? Hahahaha, pikiran kita sama, guys.

Intinya nih, guys! Kata-kata adalah pedang bermata dua. Bisa menyakiti, bisa juga memberi kasih sayang. Bisa menghidupkan suasana, bisa juga mematikan segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun