Mohon tunggu...
Ramadianto Machmud
Ramadianto Machmud Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism

Email: ramadianto.machmud@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Agama Ialah Peradaban

11 Desember 2019   03:11 Diperbarui: 23 Maret 2021   13:38 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada prinsipnya Agama merupakan tradisi peradaban. Agama bukan mengajarkan kebenaran. Agama merupakan sistem/aturan (kaidah/batasan) yang mengatur kepercayaan seseorang. 

Agama mengajarkan kita hal-hal yang sifatnya baik atau tidak. Baik untuk dilakukan dan tidak baik dilakukan (dogma) atau dengan kata lain (indoktrinasi) proses sistem nilai dalam gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu.

Agama hadir di tengah, agar mengatur semua pikiran, perasaan ataupun perilaku, agar tidak kacau.

Hadirnya agama bukanlah jalan untuk mencari kebenaran atas dasar pikiran, perasaan ataupun perilaku pembenaran seseorang.

Sebab, kebenaran adalah manifestasi dari perbuatan yang tidak keliru dan tidak merugikan.

Agama merubah perilaku, adab, sikap, dan kebebasan saling menghormati. Agama merupakan jalan untuk mencari sebuah kebenaran, tapi bukan kebenaran itu sendiri. Kehadiran agama melengkapi kebutuhan lahiriah. Agar bisa hidup berdampingan diantara manusia lainnya.

Semakin berkembangnya dunia, peradaban pun mulai tergerus oleh sikap individualis manusia. Semakin tinggi pengetahuan, kian hari makin rendah tingkat emosi. Semakin tinggi ilmu, makin rendah pula rasa kemanusiaannya.

Peradaban pun berubah nama menjadi Agama, yang lebih sering disebut keyakinan. Berbagai macam keyakinan yang muncul. Entah dari infiltrasi timur atapun barat, sama-sama menawarkan kekekalan jiwa/roh. Bahkan, kesenangan duniawi pun dijadikan sumber pemikat, agar manusia lebih dominan untuk beragama.

Tapi ada pula, agama yang menawarkan kemenangan dan ketenangan jiwa/roh. Dengan cara meninggalkan kesenangan dunia, agar bisa mendapatkan keselamatan diri.

Agama saat ini dijadikan komoditi utama. Namun mereka lupa tujuan utama agama itu hadir. Peradabanlah satu-satu kunci jawaban dalam memahami lebih jauh tentang agama. Pengertian inilah yang telah lama hilang dari dasar kehidupan manusia.

Beragama ataupun tidak beragama sekalipun, jikalau masih ada rasa kemanusiaan yang tinggi dalam hati, tindakan, dan juga tujuan, maka kebenaran dan keadilan pasti menjadi bagian dari hidup kita. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun