Mohon tunggu...
Kirania Ramadhani
Kirania Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa Bahasa Inggris UNAIR

Sedang menempuh studi Bahasa Inggris, sambil terus belajar membaca fenomena sosial di sekitar. Lewat tulisan, saya berusaha menjembatani kegelisahan pribadi dengan percakapan publik.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Rumah Bahasa Surabaya, Tempat Gratis untuk Mengikis Rasa Malu Berbahasa Inggris

3 September 2025   12:03 Diperbarui: 3 September 2025   12:32 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Bahasa Surabaya ( Sumber: inspirasipagi.id

Bahasa adalah alat komunikasi yang memungkinkan terciptanya interaksi sosial. Menariknya, 1,4 miliar orang dapat berinteraksi menggunakan bahasa inggris. Sebagai Lingua Franca Global, menurut Britannica hanya sekitar 400 juta orang yang merupakan penutur asli. Hal ini menunjukkan bahwa posisi bahasa Inggris bukan hanya milik penuturnya, melainkan telah menjadi sarana komunikasi bersama yang melintasi batas negara, etnis, dan budaya.

Di Indonesia, bahasa Inggris memegang peranan penting sebagai bahasa asing utama yang diajarkan di sekolah, digunakan dalam dunia kerja, serta menjadi pintu untuk mengakses informasi global. Namun, berdasarkan EF EPI 2024, Indonesia berada di posisi 80 dengan kategori rendah. Padahal, di tengah arus globalisasi, penguasaan bahasa Inggris sangat menentukan daya saing bangsa. Menariknya, enam kota besar di Indonesia justru tercatat dalam kategori tinggi, dengan Surabaya menempati peringkat pertama melalui skor 539, melampaui Jakarta yang sering identik dengan istilah "bahasa Jaksel". Pertanyaannya, bagaimana strategi Surabaya hingga mampu meraih capaian ini? 

Salah satu kuncinya adalah Rumah Bahasa Surabaya, sebuah program inovatif yang diluncurkan sejak 2014 sebagai persiapan menghadapi MEA 2015. Pemerintah kota Surabaya menyediakan ruang belajar, kursus, dan berbagai kegiatan pengembangan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Program ini tidak hanya memberi akses pembelajaran yang mudah dijangkau, tetapi juga membangun ekosistem literasi bahasa yang inklusif.

Menariknya, fasilitas ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga lokal. Siapapun yang sedang bekerja, bersekolah, atau kuliah di Surabaya dapat mengikuti program ini. Bahkan, stigma umum yang sering muncul yakni rasa takut berbicara dalam bahasa Inggris juga menjadi perhatian. Banyak orang khawatir salah dalam tata bahasa atau diejek ketika berbicara. Melalui pendekatan pembelajaran yang interaktif dan suportif, Rumah Bahasa berusaha menciptakan suasana belajar yang ramah, sehingga peserta lebih percaya diri untuk berlatih berbicara tanpa takut salah.

Kelas Bahasa Secara Tatap Muka (Sumber: rumahbahasa.surabaya.go.id
Kelas Bahasa Secara Tatap Muka (Sumber: rumahbahasa.surabaya.go.id

Selain kelas tatap muka (offline), tersedia pula kelas daring (online) melalui Zoom. Dengan demikian, akses pembelajaran bahasa Inggris menjadi lebih fleksibel, baik bagi mereka yang ingin hadir langsung maupun yang terbatas oleh jarak dan waktu.

Lebih dari sekadar wadah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, Rumah Bahasa Surabaya juga membuka kesempatan bagi siapa saja untuk berkontribusi sebagai volunteer. Kegiatan operasional Rumah Bahasa tidak hanya melibatkan staf dari Pemkot Surabaya, melainkan juga tenaga sukarela yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Menariknya, semua pengajar kelas bahasa di Rumah Bahasa merupakan tenaga volunteer. Selain itu, ada pula relawan di bidang desain grafis, fotografi, hingga penulisan konten. Inilah yang menjadikan Rumah Bahasa bukan sekadar pusat pembelajaran, melainkan juga ruang kolaborasi dan pengabdian masyarakat.

Untuk informasi lengkap mengenai jadwal, pendaftaran kelas, maupun peluang menjadi volunteer, dapat diakses melalui akun resmi Instagram  @rumahbahasasby

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun