Mohon tunggu...
Ramadana Arifani
Ramadana Arifani Mohon Tunggu... Freelancer - Pengangguran

maaf jika ada salah kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kekalahan Prabowo Dilihat dari Sisi Psikologi

23 Oktober 2019   00:50 Diperbarui: 23 Oktober 2019   01:53 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2019-2024 setelah dilantik kemarin,Minggu (20/10/2019), di gedung DPR/MPR

Namun ada hal yang menarik saat pelantikan tersebut, salah satunya, datangnya pasangan Prabowo -- sandi waktu pelantikan kemaren, pasalnya Jokowi-Ma'ruf adalah lawan main prabowo saat pemilihan presiden 2019 lalu,

Jokowi-Ma'ruf merupakan pemenang dalam Pemilihan Presiden 2019 lalu dengan perolehan suara 85.607.362 atau 55,50 persen. Pasangan nomor urut 01 itu mengalahkan pasangan Prabowo-Sandiaga yang perolehan suaranya 68.650.239 atau 44,50 persen.

Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.

Kekalahan dan datangnya Prabowo-sandi ini bisa kita telah melalui sudut pandang psikologi.

Dr. Therese Rando, ahli psikologi klinis mengemukakan ada lima bentuk bagaimana menyikapi kekalahan dalam pemilihan umum. lima bentuk ini disebut dengan 5R, yaitu

1.Recognize (mengakui), pihak yang kalah tidak akan menerima kekalahnya sebelum ia benar-benar mengakui kemenangan pihak lain secara sah, hal ini dapat dilihat saat prabowo menolak hasil quick count pada kemenangan No. urut 1 Jokowi-Ma'uf

2.React (bereaksi), para simpatisan dan pendukung pihak yang kalah akan bereaksi dengan berbagai cara untuk menentang pihak yang menang melalui media masa, berdemo dan lain sebagaianya. Piihak pendukung Prabowo melancakan aksi demo didepan kantor Bawaslu tanggal 10 mei 2019, dan memberikan bukti-bukti kecuangan melalui media masa.

 3.Recollect (mengumpulkan kembali), yaitu sikap dimana pihak yang kalah mulai mengumpulkan kembali faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan serta strategi-strategi apa yang telah dilakukan untuk di koreksi dan diberbaiki. Dalam hal ini pihak Pabowo mendaftarkan permohonan sengketa hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi. Permohonan dilayangkan Bambang Widjojanto sebagai Ketua Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) bahwa banyak terjadi kecuangan saat tejadi pemilihan Presiden kemarin.

4. Relinquish (melepaskan), kubu yang kalah sudah bisa melepaskan emosi akibat kekalahanya. Pabowo mulai melepaskan emosi kekalahannya dan bertemu dengan presiden terpilih Joko widodo pada sabtu (13/7/2019)

5. Readjustment (penyesuaian), di fase yang terakhir ini, pihak yang kalah sudah bisa menyesuikan diri dengan keadaan dan menjalani hidupnya secara normal tanpa ada perasaan dendam ataupun tersakiti. Sampai pada akhinya Prabowo dapat menyesuaikan diri dan menghadiri pelantikan Jokowi -- Ma'aruf sebagai Presiden dan wakil Presiden. Bahkan Pabowo diminta untuk menjadi menteri bidang pertahanan dan akan kerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun